Duka Warga Jepang Usai Eks Perdana Menteri Shinzo Abe Tewas Ditembak

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 10 Juli 2022 | 06:51 WIB
Duka Warga Jepang Usai Eks Perdana Menteri Shinzo Abe Tewas Ditembak
Seorang warga menangis saat berdoa untuk mantan Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo di TKP penembakan di luar Stasiun Yamato Saidaiji di Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022). [Philip FONG / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pelayat masih mendatangi lokasi pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di kota Nara, Jepang barat, Sabtu (9/7/2022).

Pemimpin Jepang modern paling lama memerintah itu meninggal usai ditembak oleh seorang pria berusia 41 tahun saat berpidato untuk kampanye pemilihan parlemen, Jumat pagi.

Insiden itu dikecam oleh kalangan politik yang menyebutnya sebagai serangan terhadap demokrasi.

"Saya betul-betul terkejut hal semacam ini terjadi di Nara," kata Natsumi Niwa, seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun.

Baca Juga: Meninggal Ditembak, Jenazah Mantan PM Jepang Shinzo Abe Akan Dimakamkan Selasa

Abe, seorang konservatif dan arsitek kebijakan "Abenomics" yang bertujuan memperbaiki ekonomi Jepang, mengilhami nama putra Niwa, Masakuni, dengan seruannya tentang Jepang sebagai "negara yang indah". "Kuni" dalam bahasa Jepang berarti bangsa.

Kampanye dilanjutkan hingga hari terakhir penyelenggaraan pemilu sebelum pemungutan suara untuk majelis tinggi parlemen.

Pemungutan suara tersebut diperkirakan akan dimenangi koalisi berkuasa yang dipimpin Perdana Menteri Fumio Kishida, anak didik Abe.

“Gelombang suara simpati saat ini dapat meningkatkan margin kemenangan,” ujar James Brady, Wakil Presiden Teneo, perusahaan hubungan masyarakat dan penasihat global.

Partai Demokrat Liberal, partai di mana Abe mempertahankan pengaruh yang cukup besar, telah diprediksi akan mendapatkan kursi dalam pemungutan suara sebelum pembunuhan itu.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Ini 3 Kebijakan Besar Shinzo Abe Semasa Menjabat Perdana Menteri Jepang

Kematian Abe telah menimbulkan pertanyaan tentang langkah-langkah keamanan untuk tokoh masyarakat di Jepang karena politisi biasanya berinteraksi langsung dengan para pemilih di luar stasiun kereta api dan pasar swalayan selama musim kampanye.

Banyak partai akan menahan para tokoh seniornya untuk tidak berkampanye pada Sabtu, namun kampanye akan terus berlanjut untuk menunjukkan bahwa Jepang tidak tunduk pada kekerasan, menurut NHK.

Shinzo Abe adalah keturunan dari keluarga politik yang menjadi perdana menteri termuda Jepang pascaperang. Dia dilarikan ke rumah sakit di Nara usai ditembak tetapi akhirnya dinyatakan meninggal pada Jumat sore.

Sebuah kendaraan yang diduga membawa jenazah Abe meninggalkan rumah sakit sebelum pukul 06.00 waktu setempat, dan diperkirakan menuju kediamannya di Tokyo, menurut laporan NHK. (Sumber: Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI