Suara.com - Baru-baru ini sebuah curhatan akibat keberadaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sedang menjadi sorotan publik. Pasalnya pria yang diduga ODGJ ini bersikap sangat meresahkan para tetangganya tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Kisah ini seperti yang diungkap lewat akun Twitter @SeputarTetangga. Seorang warganet menceritakan pengalamannya menghadapi ODGJ yang bebas berkeliaran di kampungnya.
Bukan cuma bebas berkeliaran, ODGJ ini juga suka mengejar warga perempuan di kampung tersebut, entah tua atau muda.
"Tetangga ada yang punya anak cowo ODGJ, udah 30 tahunan. Si anak cowo ini dari aku kecil udah sering banget ngejar-ngejar aku dan anak cewe lainnya (bahkan sampai ibu-ibu)," tuturnya, dikutip Suara.com, Sabtu (9/7/2022).
Baca Juga: Emak-emak Pemotor Masuk Tol Santai Meski Berkali-kali Diklakson, Netizen: Ras Terkuat
Bukan hanya dikejar, para wanita ini juga menjadi korban pelecehan seksual karena si ODGJ yang tak ragu memamerkan kemaluannya hingga bermasturbasi di hadapan orang lain.
"Bahkan tanteku dan ada ibu ibu lainnya pernah ditunjukin anunya (dianya sambil masturbasi di depan orang-orang," katanya. "Udah hampir beberapa kali masuk ke rumah oran-orang juga tapi untungnya selalu ketauan."
"Bahkan dia juga sering jadiin hewan-hewan di sekitar kayak ayam dan kucing untuk jadi bahan sex dia sampe mati," sambungnya, melanjutkan berbagai tindakan meresahkan yang dilakukan oleh pria ODGJ tersebut.
Mirisnya, para warga ternyata tidak bisa berbuat banyak karena sikap tak kooperatif dari keluarga. Mulai dari tak menerima keluhan warga hingga menolak anaknya dibawa ke RSJ.
"Tanteku pernah coba bicara ke ibu si ODGJ ini kalo anaknya ini meresahkan, ibunya malah marah-marah sambil bilang kalo anaknya ga pernah kayak gitu," ujarnya.
"Waktu itu juga pernah ada orang Depkes (Kemenkes) hampir mau bawa si ODGJ ke RSJ tapi ibunya maksa gak bolehin anaknya dibawa, akhirnya ga jadi dibawa," imbuhnya.
Warganet pun ikut merasakan keresahan pemilik cerita, apalagi karena keluarga ODGJ tersebut yang malah tidak berkenan bersikap kooperatif.
"Ortu sama anaknya sama-sama bawa ke RSJ," komentar warganet dengan pedas.
"Lapor ke kelurahan setempat sama dinas terkait nder, kalo bisa juga warga disitu semua yang lapor jangan cuma 1 atau 2 orang gak bakal mempan. Lapor ke RT sama RW rame-rame, kalo emang gak mau dibawa anaknya keluarganya harus ngawasin kalo gak ya harus dibawa ke RSJ," usul warganet.
"Di video, kasih lihat ke ortunya. Kalo gak mempan ya laporin ke polisi. Kalo masih gak mempan viralin di sosmed. Biasanya kalo dah viral tuh banyak yang ambil tindakan. Tapi aneh juga ya warga situ, ada yang kelakuan parah kok masih sabar. Kalo aku mungkin keluar rumah dah bawa clurit," kata warganet.
"Rekam nderr, kerjasama sama tetangga buat videoin. Trus kasiin bukti-buktinya ke ortunya. Kalo masih nyangkal, langsung ke pihak berwajib aja. Biar dipaksa sekalian bawa ke rsj," timpal warganet lainnya.
Untuk utas selengkapnya bisa dibaca di sini.
Cara Tepat Menangani Orang dengan Gangguan Kejiwaan
Merujuk pada laman halodoc.com, ada beberapa tips yang bisa dilirik untuk menangani orang dengan gangguan kejiwaan.
Beberapa cara itu antara lain:
- Perkenalkan diri dengan tenang dan jelas
- Jeaskan mengapa kamu berada di situasi tersebut
- Tetap bersikap sopan dan tidak mengancam, tetapi juga jujur dan terus terang
- Dengarkan apa yang ingin mereka katakan dengan cara yang tidak menghakimi
- Hindari konfrontasi
- Tanyakan kepada mereka apa kendala yang sedang mereka hadapi, sehingga berada di situasi dan tempat yang kurang tepat
- Jangan mencoba kontak fisik, kecuali jika pengidap menyerang atau membahayakan orang sekitar atau sedang upaya bunuh diri
- Dorong mereka untuk berbicara dengan profesional perawatan kesehatan mental