11 Upaya Pembunuhan Tokoh Politik di Jepang yang Kelam Sepanjang Sejarah

Sabtu, 09 Juli 2022 | 09:03 WIB
11 Upaya Pembunuhan Tokoh Politik di Jepang yang Kelam Sepanjang Sejarah
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. [Franck ROBICHON / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kematian Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe nyatanya bukan menjadi yang pertama. Dalam sejarah, upaya pembunuhan tokoh politik di Jepang sudah sering terjadi.

Abe sendiri ditembak ketika tengah berpidato untuk kampanye kandidat anggota majelis tinggi dari Partai Demokratik Liberal di Kota Nara, Jumat (8/7/2022).

Menyadur The Straits Times, berikut informasi lengkap terkait berbagai upaya pembunuhan tokoh politik di Jepang yang kelam sepanjang sejarah.

1. PM Takashi Hara pada 4 November 1921

Baca Juga: 4 Warisan Shinzo Abe bagi Jepang, Salah Satunya Abenomics

Perdana Menteri Takashi Hara, yang dikenal sebagai pemimpin "rakyat biasa" pertama di Jepang karena bukan berasal dari kelas samurai, meninggal pada usia 65 tahun usai ditikam di Stasiun Tokyo oleh seorang pekerja kereta api yang kecewa.

2. PM Osachi Hamaguchi pada 14 November 1930

Perdana Menteri Osachi Hamaguchi (61) ditembak di dalam Stasiun Tokyo oleh seorang nasionalis yang marah dengan kebijakan luar negeri pemerintah. Ia meninggal karena luka-lukanya sembilan bulan kemudian.

3. PM Tsuyoshi Inukai pada 15 Mei 1932

Dalam momen yang sekarang dikenal sebagai "Insiden 15 Mei" di Jepang, 11 perwira angkatan laut muda menyerbu Kantor Perdana Menteri dan menembak mati Perdana Menteri Tsuyoshi Inukai (76) dalam upaya melancarkan kudeta.

Baca Juga: 5 Fakta Kazuki Takahashi, Kreator Anime Yu-Gi-Oh! yang Ditemukan Tewas

4. PM Nobusuke Kishi pada 14 Juli 1960

Perdana Menteri Nobusuke Kishi - kakek dari pihak ibu Abe - ditikam enam kali di paha kirinya dan mengalami pendarahan hebat setelah diserang oleh seorang aktivis di luar Kantor Perdana Menteri. Pria berusia 64 tahun itu selamat dari serangan itu dan meninggal dunia pada usia 90 di tahun 1987.

5. Pemimpin Partai Sosialis Jepang Inejiro Asanuma pada 12 Oktober 1960

Pemimpin Partai Sosialis Jepang Inejiro Asanuma (61) meninggal setelah ditikam dengan pedang oleh seorang nasionalis berusia 17 tahun saat ia tengah berbicara pada debat politik yang disiarkan televisi di Hibiya, Tokyo.

6. PM Takeo Miki pada 16 Juni 1975

Perdana Menteri Takeo Miki, yang memimpin dari tahun 1974 hingga 1976, diserang oleh seseorang di pemakaman mantan perdana menteri Eisaku Sato. Ia yang saat itu berusia 68 tahun, tersungkur ke tanah setelah dia ditinju dua kali di wajahnya.

7. Mantan Menteri Tenaga Kerja Hyosuke Niwa pada 21 Oktober 1990

Mantan menteri tenaga kerja Hyosuke Niwa (79) meninggal karena luka-lukanya setelah 12 hari ditikam oleh seorang pasien gangguan jiwa selama kunjungan ke garnisun Pasukan Bela Diri Darat di Nagoya.

8. Mantan Wakil PM Shin Kanemaru pada 21 Maret 1992

Wakil presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) Shin Kanemaru, yang merupakan wakil perdana menteri dari 1986 hingga 1987, ditembak saat menyampaikan pidato di prefektur Tochigi.

Peluru-peluru itu mengenai mimbar tetapi tidak melukai Kanemaru, yang meninggal karena stroke empat tahun kemudian pada usia 81 tahun.

9. Mantan PM Morihiro Hosokawa pada 30 Mei 1994

Morihiro Hosokawa ditembak hanya sebulan setelah mengundurkan diri sebagai perdana menteri.

Seorang ekstremis yang marah dengan permintaan maafnya atas tindakan Jepang selama perang, melepaskan tembakan beberapa meter dari Hosokawa di lobi hotel Shinjuku. Peluru itu mengenai langit-langit dan kini Hosokawa, yang berusia 84 tahun tidak terluka.

10. Anggota Parlemen Majelis Rendah Koki Ishii pada 25 Oktober 2002

Anggota parlemen Majelis Rendah dan seorang pendukung oposisi berusia 61 tahun, Koki Ishii ditikam sampai mati di depan rumahnya di Tokyo oleh seorang ekstremis.

11. Walikota Kota Nagasaki Iccho Itoh pada 17 April 2007

Walikota Kota Nagasaki Iccho Itoh (61) meninggal beberapa jam setelah ditembak dua kali di belakang dari jarak dekat oleh anggota geng yakuza saat berkampanye untuk masa jabatan keempat sebagai walikota.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI