Suara.com - Hari Jumat ini (8/7/2022), kurang lebih 100 ribu jemaah haji menjalani wukuf di Arafah. Salah satu rukun ini disebut sebagai puncak ibadah haji. Lantas apa itu wukuf dan maknanya?
Dalam rangkaian ibadah haji 2022 ini, khotbah wukuf di Arafah diisi oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof KH Moh Mukri. Ia menjelaskan bahwa memaknai ibadah wukuf adalah ketika manusia berdiam diri, tidak memikirkan duniawi, fokus untuk berdoa kepada Allah SWT.
Mukri juga mengesensikan wukuf, sebagai momen ketika manusia sadar, mereka bukan siapa-siapa.
"Saat wukuf, kita hanya memakai dua lembar kain ihrom. Ini cerminan kalau manusia itu sangat kecil, bukan siapa-siapa," kata Mukri, ditemui di Arafah, Jumat (8/7/2022).
Mukri juga mengatakan, wukuf adalah momen ketika manusia berdiam diri atau berhenti.
Baca Juga: Ini Isi Lengkap Khotbah Wukuf di Arafah: Perbedaan Bukan Untuk Dimusuhi
"Jadi manusia itu berhenti di dunia. Yang naik ke atas adalah ruh kita, menghadap sang pencipta atau Allah SWT," ujar Guru Besar UIN Lampung ini.
Mukri mengingatkan, wukuf sangat vital dalam prosesi haji. Pasalnya, wukuf adalah rukun haji. Bila tidak dikerjakan, maka hajinya tak sah. Ia pun menyayangkan, seandainya ada jemaah haji yang tak memanfaatkan waktu wukuf dengan maksimal. Misal, masih bicara hal selain berdoa, atau malah membicarakan orang lain.
"Bisa disebut sudah berhaji itu kalau sudah wukuf di Padang Arafah. Jadi kalau sudah waktunya, yakni Dhuhur nanti, harus dipergunakan dengan baik,"
Pada dhuhur, jemaah haji Indonesia akan mendengarkan khutbah wukuf. Pada tahun ini, khutbah wukuf di maktab haji Indonesia akan disampaikan oleh Ketua PBNU, Prof KH Mohammad Mukri.
Pria yang juga Guru Besar UIN Lampung itu mengambil tema 'Haji Akbar dan Moderasi Beragama' untuk khutbah wukuf kali ini. (*)
Baca Juga: Kasus Covid Landai, Menag Yaqut Tetap Minta Jemaah Patuhi Prokes