Suara.com - Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj, Yaqut Cholil Qoumas, menilai pelayanan petugas terhadap jemaah haji Indonesia hingga ibadah wukuf berkalan sangat baik.
Selain itu, Gus Yaqut--sapaan karibnya--menyoroti heatstroke yang diderita jemaah di Arafah. Menurut Yaqut, jemaah yang dikhawatirkan heatstroke tak sebanyak yang diperkirakan.
"Sejauh ini saya melihat pelayanan tetap berjalan baik dan jemaah yang dikhawatirkan kena heatstroke tidak sebanyak yang diperkirakan," ujar Yaqut ditemui usai khotbah wukuf haji akbar di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (8/7/2022).
Yaqut pun mengucap hamdalah sebagai rasa syukur karena jemaah haji Indonesia diberikan kekuatan dan kesehatan, terutama ketika menunaikan ibadah wukuf di Arafah.
Baca Juga: Jemaah Safari Wukuf Bersyukur Bisa Tetap Ibadah di Arafah Meski Sakit
"Semoga jemaah dikaruniai kesehatan dan kekuatan guna melancarkan ibadah dan kewajiban haji. Semoga jemaah bisa lancar menjalankan proses ibadahnya sampai selesai," kata Yaqut.
Hari ini, jemaah haji Indonesia melaksanakan ibadah wukuf di Arafah. Ketika di Arafah, umumnya keluhan jemaah yakni mengalami heatstroke karena cuaca panas ekstrem.
Waspada Heat Stroke!
Cuaca panas ekstrem melanda Arafah, Arab Saudi. Jemaah haji pun diimbau untuk mewaspadai ancaman heat stroke.
Dokter Syahril Firmansyah selaku Penanggung Jawab Pos Kesehatan Arafah mengatakan heat stroke merupakan penyakit dominan yang sering dikeluhkan oleh pasien.
Baca Juga: Sakit, 139 Jemaah Haji Jalani Safari Wukuf Pakai Bus
"Pasien didominasi jemaah yang terkena heat stroke karena faktor cuaca panas ekstrem," ujar Syahrial ditemui tim Media Center Haji (MCH) di Pos Kesehatan Indonesia, Arafah, Arab Saudi, Kamis (7/7/2022).
Antisipasi heat stroke
Syahril mengimbau jemaah untuk banyak mengonsumsi air mineral dan tidak menunggu haus. Jikalau mesti terekspose panas ekstrem, Syahril menyarankan agar menggunakan alat pelindung.
"Jemaah diimbau banyak minum, jangan tunggu haus. Lalu jika mesti terekspose panas, gunakan alat pelindurng diri seperti kacamata, payung dan lainnya," kata Syahril.
Gejala heat stroke
Jemaah yang terkena heat stroke, kata Syahril, suhu tubuhnya bisa sampai 40 derajat Celcius. Kemudian, gejala berikutnya yakni suka linglung.
"Lalu penurunan kesadaran, suhu sangat panas sehingga tidak sadar," kata Syahril.
Penolongan pertama heat stroke
Menurut Syahril, pertolong pertama untuk pasien heat stroke yakni memberikan asupan cairan dan pendinginan di lokasi tubuh yang memiliki suhu panas.
"Pencairan dan pendinginan di lokasi tertentu yang suhunya panas," jelas Syahril.
Alur jemaah melapor kondisi kesehatan
Syahril mengatakan ada dokter pendamping di setiap maktab. Karena itu, jemaah diimbau untuk senantiasa menjaga komunikasi dengan dokter pendamping.
"Aktif bertanya tentang apa yg dikeluhkan. Jika tidak memungkinkan, ada pos satelit dan tenaga kesehatan dari EMT (Emergench Medical Team)," kata Syahril.
Jika gejala berkurang, menurut Syahril, jemaah bisa kembali kloter. "Jika tidak, jemaah belum bisa kembali dan mesti dirujuk ke KKHI Arafah atau Posko Kesehatan Indonesia," tambah dia.