Analis Menilai Kecil Kemungkinan Tragedi eks PM Jepang Shinzo Abe Terjadi Pada Pemilu di Indonesia

Jum'at, 08 Juli 2022 | 19:56 WIB
Analis Menilai Kecil Kemungkinan Tragedi eks PM Jepang Shinzo Abe Terjadi Pada Pemilu di Indonesia
Petugas menangkap lelaki yang diduga menembak mantan PM Jepang Shinzo Abe di Yamato Saidaiji Station in Nara, Nara Prefecture, Jepang, Jumat (8-7-2022). ANTARA FOTO/The Yomiuri Shimbun/via REUTERS/foc.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Nicky Fahrizal mengatakan kemungkinan kecil kasus penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat berkampanye terjadi pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia. Itu disampaikannya karena melihat pengamanan pada pelaksanaan pemilu di Indonesia sebelumnya.

"Dalam konteks keamanan pemilu di Indonesia berdasarkan pengalaman sebelumnya, dalam kondisi terkendali," kata Nicky saat dihubungi di Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Nicky menilai kalau kepemilikan senjata api yang dibatasi dan diawasi secara ketat oleh aparat hukum bisa menjadi salah satu faktor yang membuat pemilu di Tanah Air terkendali, aman, dan kondusif. Dengan begitu, ia menganggap kecil kemungkinan kejadian tragis yang dialami Abe juga akan terjadi di Indonesia.

"Kemungkinan kecil sekali ada orang yang memiliki senjata api sehingga kemungkinan kasus penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kecil sekali untuk terjadi pada pemilu di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Luncurkan Carbon Footprint di Bali Kemenparekraf Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan dan Berkualitas

Nicky kemudian melihat hal yang perlu diwaspadai dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia ialah masalah disinformasi atau ancaman hoaks, melalui kampanye hitam di media sosial.

"Masalah yang merusak marwah pemilu di Indonesia adalah ancaman hoaks di dunia maya. Kalau untuk kekerasan dengan senjata, baik senjata tajam maupun senjata api, kecil sekali kemungkinannya terjadi di Indonesia," ujarnya.

Nicky menegaskan bahwa pemilu di Indonesia masih terkendali, jarang terjadi bentrokan fisik antarpendukung politik, apalagi masing-masing tim kampanye politik betul-betul mengupayakan kampanye pemilu yang tertib dan kondusif.

Hal ini, kata Nicky, juga didukung oleh kesiapan aparat penegak hukum yang sigap dan serius dalam pengamanan jalannya pemilu di Indonesia.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa pemilu di Indonesia relatif aman dan terkendali.

Baca Juga: Rakor Fraksi PDIP, Puan Ingatkan Jangan Sampai Jadi Bumerang karena Dianggap Rugikan Rakyat

"Berkaca dari pemilu pada tahun 2014 dan 2019 terkait dengan perseteruan politik di Indonesia yang sangat keras, bahkan terjadi konflik di lapisan bawah, tetapi di tingkat elite tidak terjadi," kata Dedi melalui pesan singkat.

Menurut dia, hal itu tentunya memungkinkan Indonesia pada Pemilu 2024 akan aman dan terkendali, seperti pemilu-pemilu sebelumnya. Dengan catatan, selama pemerintah benar dan tepat dalam menjaga keamanan.

Selain itu, lanjut Dedi, secara kultur politik masyarakat Indonesia sudah beradab dan santun dalam menjalani pemilu. Konflik sosial dan munculnya faksi-faksi lantaran adanya kelompok-kelompok elite politik yang berlebihan dalam mengambil sikap menjalani kontestasi.

"Selama elite ikut menjaga keadaban politik, publik akan tunduk dan terjaga keadabannya." (ANTARA)

Shinzo Abe Meninggal

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia setelah ditembak orang tidak dikenal di Kota Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022). Abe tutup usia usai mendapatkan penanganan medis.

Melansir dari NHK, kantor berita Jepang, kabar duka tersebut disampaikan oleh seorang pejabat senior Partai Demokratik Liberal.

Abe ditembak ketika tengah berpidato untuk kampanye kandidat anggota majelis tinggi dari Partai Demokratik Liberal. Ia ditembak orang tidak dikenal dari arah belakang.

Kantor berita Kyodo mengatakan jantung Abe tampaknya berhenti berdetak ketika tokoh berusia 67 tahun itu dilarikan ke rumah sakit.

Lebih lanjut, NHK, kantor berita Jepang, menyebutkan bahwa sejumlah tembakan terdengar dan kepulan asap putih terlihat ketika Abe sedang menyampaikan pidato di luar sebuah stasiun kereta api di kota kawasan barat.

Seorang wartawan NHK melaporkan dari lokasi kejadian bahwa mereka mendengar dua tembakan berturut-turut saat Abe berpidato. 

Pelaku Ditangkap

Pelaku penembakan mantan PM Jepang Shinzo Abe telah diamankan pihak kepolisian setempat.

Dilaporkan NHK, kantor berita Jepang, pelaku merupakan pria berusia 40-an tahun diamankan dengan tuduhan percobaan pembunuhan. Pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut kini tengah diperiksa polisi.

"Polisi mengatakan telah menyita sebuah senjata dari lokasi pria tersebut ditangkap," demikian laporan NHK yang dikutip Suara.com, Jumat.

Sementara itu, menurut NHK, Abe mengalami pendarahan akibat serangan penembakan tersebut. Departemen Pemadam Kebakaran menyebut Abe mengalami henti jantung dan napas.

Polisi setempat menduga kalau Abe ditembak dari arah belakang. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Adapun lokasi kejadian berada di dekat Stasiun Yamatosaidaiji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI