Suara.com - Lembaga survei SPIN merilis hasil survei terbarunya soal elektabilitas figur calon presiden jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada diurutan paling atas dan tren elektabilitasnya menunjukan naik secara bertahap.
Direktur SPIN, Igor Dirgantara, memaparkan bahwa pihaknya memberikan pertanyaan tertutup kepada para responden seandainya pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, siapakah capres yang akan dipilih.
"Jadi kita sodorkan nama-namanya, Prabowo Subianto tetap menduduki tempat pertama dengan 29,3 persen," kata Igor dalam paparannya secara daring, Jumat (8/7/2022).
Nama Prabowo diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan angka 17,9 persen, kemudian di urutan ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan angka 14,2 persen.
Baca Juga: Orang yang Tembak Shinzo Abe Tak Melarikan Diri dan Sudah Ditangkap
Lalu ada Ridwan Kamil dengan angka 6,1 persen, ada pula nama Agus Harimurti Yudhoyono dengan angka 5,1 persen, lalu ada Puan Maharani dengan angka 5 persen.
Kemudian ada nama Erick Thohir dengan angka 3,9 persen, Khofifah Indar Parawansa dengan angka 2,9 persen, Airlangga Hartarto dengan angka sama 2,9 persen, di bawahnya ada Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan angka 2,8 persen.
Terakhir dua posisi paling bawah di tempati oleh Andika Perkasa 1,7 persen dan Budi Gunawan 1,3 persen.
Adapun dilihat secara tren elektabilitas dari tiga nama teratas, Prabowo memiliki kecenderungan naik walaupun kenaikan tersebut terjadi secara pelan-pelan. Tren dilihat sejak survei dilakukan pada Agustus 2021 hingga Juli 2022 ini.
"Prabowo naiknya smooth, pelan tapi pasti dia naik dari Agustus 2021 21,9 persen, naik di Desember 2021 23,2 persen, di Februari 2022 dia naik 24,5 persen, di April 2022 dia 26,5 persen sekarang di Juli 29,3 persen," tuturnya.
Baca Juga: Trik Olah Daging Minim Kolesterol untuk Hidangan Idul Adha, Begini Caranya
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 25 Juni hingga 5 Juli 2022. Wilayah sebaran sampel tersebar secara proposional di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Jumlah sampel responden dengan 1230 responden. Teknik sampel yakni probability sampling, multistage random sampling varian area random sampling. Batas kesalahan dalam survei tersebut kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.