Orang yang Tembak Shinzo Abe Tak Melarikan Diri dan Sudah Ditangkap

SiswantoBBC Suara.Com
Jum'at, 08 Juli 2022 | 16:15 WIB
Orang yang Tembak Shinzo Abe Tak Melarikan Diri dan Sudah Ditangkap
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, kehilangan kesadaran setelah ditembak di sebuah acara di kota Nara.

Abe ditembak dua kali, dengan tembakan kedua mengenai punggungnya. Tembakan ini menyebabkan dia jatuh ke tanah.

Sejumlah laporan media massa menyebut orang yang menembaknya telah ditangkap kepolisian. Pelaku merupakan laki-laki berusia 40-an tahun bernama Yamagami Tetsuya, menurut laporan media lokal, NHK.

Mantan Gubernur Tokyo, Yoichi Masuzoe, berkata bahwa Abe dalam keadaan henti jantung. Istilah ini sering digunakan sebelum kematian secara resmi dikonfirmasi di Jepang.

Baca Juga: Shinzo Abe Ditembak: Tindakan Barbar Seperti Itu Tidak Bisa Ditoleransi

Berbagai video yang beredar di media sosial, yang saat ini belum bisa diverifikasi, menunjukkan paramedis berkerumun di sekitar Abe yang tergeletak di tengah jalan. Abe telah dilarikan ke rumah sakit.

Saat ditembak, Abe sedang memberikan pidato untuk seorang kandidat pejabat lokal di Nara.

Baca juga:

Kronologi

Beberapa saksi mata berkata melihat seorang pria melepaskan tembakan senjata api dari belakang Abe, menurut koresponden BBC di Jepang, Rupert Wingfield-Hayes.

Tembakan pertama tampaknya meleset tidak mengenai Abe. Namun tembakan kedua mengenai punggung Abe dan membuatnya jatuh ke tanah serta mengeluarkan darah.

Baca Juga: Pelaku Penembakan Shinzo Abe Ditangkap, Tersangka Mantan Pasukan Bela Diri Jepang

Aparat keamanan kemudian menahan pelaku penembakan yang tidak berusaha melarikan diri.

Abe, yang merupakan perdana menteri terlama di Jepang, mengundurkan diri pada tahun 2020 dengan alasan kesehatan. Abe kemudian mengungkapkan bahwa dia menderita penyakit usus kolitis ulseratif kambuhan.

Setelah mundur, Abe digantikan oleh sekutu dekatnya Yoshihide Suga, yang kemudian digantikan oleh Fumio Kishida.

Insiden kekerasan senjata jarang terjadi di Jepang, negara yang melarang kepemilikan senjata api. Insiden kekerasan politik pun hampir tidak pernah terdengar.

Pada tahun 2014, hanya ada enam insiden kematian senjata di Jepang, dibandingkan dengan 33.599 kasus di Amerika Serikat.

Setiap orang harus menjalani pemeriksaan ketat dan tes kesehatan mental saat hendak membeli senjata api. Yang diperbolehkan pun hanya senapan gentel dan senapan angin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI