Terungkap! Pelaku Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe Adalah Eks Pasukan Bela Diri Jepang

Jum'at, 08 Juli 2022 | 14:21 WIB
Terungkap! Pelaku Penembakan Mantan PM Jepang Shinzo Abe Adalah Eks Pasukan Bela Diri Jepang
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terlihat setelah tiba untuk pidato di Nara, Jepang, Jumat (7/2022) dalam gambar diam yang diperoleh dari video media sosial. ANTARA FOTO/Twitter@MAKICHANMAN37-via REUTERS/hp.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sumber dari pemerintah Jepang mengungkap sosok penembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Kota Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022). Pelaku merupakan mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang.

Dilansir dari Kyodo, tersangka bernama Tetsuya Yamagami, pria berusia 41 tahun. Ia tercatat sebagai warga kota di kawasan barat itu.

Itu disampaikan pihak kepolisian setelah mengamankan tersangka yang melakukan aksi penembakan di ruang publik. Penembakan terjadi ketika Abe tengah berpidato menjelang pemilihan anggota majelis tinggi akhir pekan ini.

Menurut kepolisian, Abe ditembak dari belakang sekitar pukul 11.30 waktu setempat di depan stasiun kereta api Yamato-Saidaiji, bagian dari perusahaan KA Kintetsu Railway.

Usai ditembak, Abe jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dua tembakan terdengar.

Sosok berusia 67 tahun itu, yang pernah sekian lama menjadi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP), dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan berlumuran darah di kemejanya.

Saat dibawa ke rumah sakit, Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital fungsi tubuh.

Seorang anggota DPR dari LDP mengatakan ada informasi yang menyebutkan bahwa Abe tertembak di bagian kiri tubuh bagian atas.

Sementara itu, Pemerintah Jepang masih memastikan kondisi Abe. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan kepada pers bahwa aksi brutal dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi.

Baca Juga: Salurkan di Dua Lokasi Jakarta, Sapi Kurban Milik Presiden Jokowi Terus Diawasi Dinas Pertanian Setempat

"Kami mengutuk keras aksi ini," kata juru bicara pemerintah itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI