Suara.com - Pegiat media sosial sekaligus pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Geisz Chalifah juga ikut mengomentari soal video unggahan Permadi Arya atau Abu Janda yang berisi soal pernyataan Anies terkait Aksi Cepat Tanggap (ACT). Video yang diunggah itu telah direkayasa atau diedit sehingga dianggap merugikan Anies.
Meski demikian, Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol ini mengaku tidak akan melaporkan Abu Janda ke kepolisian. Sebab, menurutnya tidak akan ada gunanya melapor ke kepolisian.
Para pihak yang merugikan Anies lewat fitnah atau sejenisnya, kata Geisz, tidak akan dihukum.
"Buat apa lapor polisi? Sudah ada konvensi hukum tak tertulis, semua pelaku fitnah terhadap Anies akan selalu aman," ujar Geisz saat dikonfirmasi, Jumat (8/7/2022).
Baca Juga: Izin Dicabut, Kantor ACT di Bandar Lampung dan Metro Ditutup
Ia menilai perlakuan aparat hukum kepada Abu Janda ini juga berlaku pada pihak lain yang melakukan tindakan merugikan atau mencoreng nama baik Anies.
"Tak hanya Abu Janda, tapi siapa pun di republik ini akan selalu aman dan tak akan dikenakan pasal apapun, bila fitnah terhadap Anies Baswedan, walaupun dilakukan dengan cara paling biadab sekalipun, akan selalu terlindungi," cecarnya.
Abu Janda Edit Video Anies soal ACT
Dalam video yang diunggah Abu Janda pada Rabu (6/7/2022), terlihat Anies yang menjelaskan bahwa ACT merupakan lembaga dengan sistem untuk menyalurkan harta milik orang berkekurangan kepada mereka yang hidupnya lebih sejahtera.
"Bahwa ACT menciptakan suatu sistem, di mana mereka yang kekurangan memberikan kepada mereka yang berpunya. Mereka yang membutuhkan memberikan kepada mereka yang berlebih," demikian isi video tersebut, dikutip Suara.com pada Jumat (8/7/2022).
"Sistem ini merupakan pendekatan yang amat menarik dan ini adalah salah satu contoh inovasi profit (CUAN), tapi insya Allah this is always for BENEFIT (keuntungan)," lanjutnya.
Video inilah yang kemudian menimbulkan huru-hara, apalagi karena Abu Janda sendiri dikenal sebagai salah satu pegiat media sosial yang sangat aktif menyerang Anies Baswedan.
Hingga belakangan terungkap bahwa video tersebut hoaks belaka. Hal ini seperti disampaikan oleh Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), bahwa video unggahan Abu Janda tersebut telah diedit sedemikian rupa.