3. Kasus renovasi rumah bernilai milyaran
Saat negara Inggris dengan melakukan optimalisasi dana pemerintahan dan restrukturisasi akibat pandemi corona, lagi lagi Johnson berulah. Dirinya diketahui merenovasi apartemen pribadinya di Downing Street dan mencapai nilai Rp 2 M untuk renovasi tersebut.
Hal tersebut tentu membuat banyak masyarakat protes, namun Johnson mengaku ia mendapatkan uang dari rekan kerjanya yang bekerjasama dengannya. Penyelidikan kasus renovasi ini pun sempat membuat Partai Konservatif sebagai partai pendukung Boris dijatuhi denda.
4. Kasus pelecehan Imran Khan
Salah satu anggota parlemen, Imran Khan dinyatakan bersalah oleh pengadilan Inggris setelah terbukti melecehkan seorang anak laki laki berumur 15 tahun. Ia dijatuhi hukuman penjara 18 bulan dan akhirnya mengundurkan diri pada Mei 2022 lalu.
5. Kasus Neil Parish
Anggota parlemen lain yang juga berulah adalah Neil Parish. Ia terbukti melakukan tindakan asusila, yaitu menonton video porno di kantor parlemen melalui ponsel pribadinya sebanyak dua kali. Ia mengakui hal tersebut dan akhirnya mengundurkan diri dari Parlemen.
6. Kasus Chris Pincher
Puncak kemarahan para anggota parlemen hingga terjadi kecaman terhadap pemerintahan Johnson adalah ketika salah satu anggota parlemen mereka, Chris Pincher dinyatakan bersalah dalam kasus pelecehan seksual kepada dua orang pria di suatu acara partai dan dilaporkan oleh para korban melalui sekretaris parlemen.
Baca Juga: Kronologi Boris Johnson Mundur dari Kursi Perdana Menteri Inggris, Apa Alasannya?
Pincher akhirnya juga mengundurkan diri dan menyatakan bahwa dirinya memang bersalah karena sedang dalam keadaan mabuk.