Mengundurkan Diri, Ini Deretan Kontroversi Pemerintahan PM Inggris Boris Johnson

Jum'at, 08 Juli 2022 | 12:50 WIB
Mengundurkan Diri, Ini Deretan Kontroversi Pemerintahan PM Inggris Boris Johnson
Deretan Kontroversi Pemerintahan PM Inggris Boris Johnson - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Desakan dari para anggota parlemen Inggris akhirnya membuat Boris Johnson menyatakan dirinya mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris pada Kamis, (07/07/2022) waktu setempat.

Sebelumnya, desakan dari rakyat dan juga para punggawa kabinetnya tidak meruntuhkan pertahanan Boris untuk tetap memegang jabatan sebagai PM Inggris. Bahkan, ia sempat mengatakan bahwa disaat terjadi desakan itulah dirinya semakin dibutuhkan oleh rakyat sebagai pemimpin negara mereka.

Bukan tanpa alasan, kontroversi dan skandal yang muncul selama pemerintahan Johnson membuat banyak orang geram dan merasa kepemimpinan Johnson malah makin memperparah suasana politik di Inggris. 

Berikut deretan kontroversi dan skandal selama pemerintahan PM Boris Johnson.

Baca Juga: Kronologi Boris Johnson Mundur dari Kursi Perdana Menteri Inggris, Apa Alasannya?

1. Kasus Partygate

Pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh wilayah di dunia membuat banyak negara memberlakukan kebijakan lockdown di awal terjadinya pandemi. Tak terkecuali negara maju sebesar Inggris yang sempat kewalahan dengan virus corona akhirnya juga mengeluarkan kebijakan lockdown sehingga banyak masyarakat yang harus berdiam diri dirumah dan melakukan sanksi kepada siapapun yang melanggar.

Namun, sang PM malah menghadiri acara ulang tahun dengan sang istri yang digelar di Downing Street. Hal ini justru bertentangan dengan larangan yang dikeluarkan pemerintah Inggris terkait pelaksanaan acara yang tidak diperbolehkan selama masa lockdown.

2. Kasus anggota Parlemen Paterson

Selain kasus yang disebabkan oleh dirinya sendiri, para anggota kabinet Johnson juga banyak yang berbuat "nakal". Salah satunya adalah kasus suap yang menyeret nama anggota parlemen dari Partai Konservatif, Owen Paterson.

Baca Juga: Sepak Terjang PM Inggris Boris Johnson: dari Jurnalis sampai Perdana Menteri

Kasus suap advokasi yang dilakukan oleh Paterson dan perusahaan yang bekerjasama dengannya membuat Paterson didesak mundur dan akhirnya menyatakan dirinya menarik diri dari keanggotaannya di Parlemen.

3. Kasus renovasi rumah bernilai milyaran

Saat negara Inggris dengan melakukan optimalisasi dana pemerintahan dan restrukturisasi akibat pandemi corona, lagi lagi Johnson berulah. Dirinya diketahui merenovasi apartemen pribadinya di Downing Street dan mencapai nilai Rp 2 M untuk renovasi tersebut.

Hal tersebut tentu membuat banyak masyarakat protes, namun Johnson mengaku ia mendapatkan uang dari rekan kerjanya yang bekerjasama dengannya. Penyelidikan kasus renovasi ini pun sempat membuat Partai Konservatif sebagai partai pendukung Boris dijatuhi denda.

4. Kasus pelecehan Imran Khan

Salah satu anggota parlemen, Imran Khan dinyatakan bersalah oleh pengadilan Inggris setelah terbukti melecehkan seorang anak laki laki berumur 15 tahun. Ia dijatuhi hukuman penjara 18 bulan dan akhirnya mengundurkan diri pada Mei 2022 lalu.

5. Kasus Neil Parish

Anggota parlemen lain yang juga berulah adalah Neil Parish. Ia terbukti melakukan tindakan asusila, yaitu menonton video porno di kantor parlemen melalui ponsel pribadinya sebanyak dua kali. Ia mengakui hal tersebut dan akhirnya mengundurkan diri dari Parlemen.

6. Kasus Chris Pincher

Puncak kemarahan para anggota parlemen hingga terjadi kecaman terhadap pemerintahan Johnson adalah ketika salah satu anggota parlemen mereka, Chris Pincher dinyatakan bersalah dalam kasus pelecehan seksual kepada dua orang pria di suatu acara partai dan dilaporkan oleh para korban melalui sekretaris parlemen.

Pincher akhirnya juga mengundurkan diri dan menyatakan bahwa dirinya memang bersalah karena sedang dalam keadaan mabuk.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI