Suara.com - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak saat memberikan pidato singkat saat acara jelang pemilihan majelis tinggi di wilayah Nara, Jumat (8/7/2022).
Kondisi sosok yang menjadi perdana menteri paling lama di Jepang itu sangat mengkhawatirkan. Abe ditembak dibagian jantung dan dikabarkan mengalami henti jantung, atau tidak menunjukkan tanda-tanda vital.
Penembakan terhadap mantan pemimpin Jepang itu langsung menyita perhatian dunia. Apalagi, Negeri Sakura dikenal memiliki beberapa undang-undang pengendalian senjata paling ketat di dunia.
Mengutip Channel News Asia, kematian tahunan akibat senjata api di negara berpenduduk 125 juta orang itu selalu dalam angka tunggal.
Baca Juga: Detik-detik Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Dan Terjatuh, Seorang Pria Ditangkap
Pasalnya, mendapatkan lisensi senjata api adalah proses yang panjang dan rumit, bahkan untuk warga negara Jepang. Mereka wajib mendapatkan rekomendasi dari asosiasi penembakan.
Selain mendapatkan rekomedasi, warga Jepang yang ingin memiliki senjata api juga harus menjalani pemeriksaan polisi yang ketat. Hal ini membuat kejahatan dengan senjata api di Jepang begitu rendah.
Sementara itu, penyiar nasional NHK mengatakan seorang pria berusia 40-an telah ditangkap karena percobaan pembunuhan terhadap Shinzo Abe.
Sumber dari polisi setempat juga mengatakan sebuah senjata yang diduga digunakan untuk menembak mantan perdana menteri Jepang itu telah disita.
Kondisi Shinzo Abe sendiri dikabarkan tidak menunjukkan tanda-tanda vital setelah ditembak. Ia juga dikabarkan mengalami henti jantung setelah ditembak di bagian dada.
Baca Juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak oleh Seorang Penyerang Saat Berpidato di Kota Nara
Tiga tembakan juga terdengar di acara tersebut setelah Abe memegangi dadanya dan pingsan, menurut koresponden CNA Jepang Michiyo Ishida. Saksi mata turut melaporkan melihat genangan darah.
Beberapa media juga mengabarkan Abe tampaknya ditembak dari belakang, kemungkinan dengan senapan.
"Dia memberikan pidato dan seorang pria datang dari belakang," kata seorang wanita muda di tempat kejadian kepada NHK.
"Tembakan pertama terdengar seperti mainan. Dia tidak jatuh dan ada ledakan besar. Tembakan kedua lebih terlihat, Anda bisa melihat percikan dan asap," tambahnya.
"Setelah tembakan kedua, orang-orang mengelilinginya dan memberinya pijatan jantung," pungkasnya.