Risiko Kurang Gizi di Indonesia Cukup Tinggi, KSP: Optimalisasi Pekarangan untuk Turunkan Stunting Sangat Beralasan

Jum'at, 08 Juli 2022 | 10:57 WIB
Risiko Kurang Gizi di Indonesia Cukup Tinggi, KSP: Optimalisasi Pekarangan untuk Turunkan Stunting Sangat Beralasan
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti. ANTARA/HO-KSP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden dr. Brian Sri Prahastuti menegaskan bahwa imbauan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait pengoptimalan pekarangan sebagai upaya penurunan stunting itu sangat beralasan. Pasalnya, terdapat data yang menyebut kalau makanan yang dikonsumsi rumah tangga di Indonesia belum mencapai kecukupan baik dari aspek jumlah maupun keragamannya.

Data itu dikeluarkan oleh The State on Food Security and Nutrion (SOFI) pada 2021.

"Hal itu yang membuat risiko kekurangan gizi pada anak berusia di bawah lima tahun cukup tinggi," kata Brian di gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Kembali mengingat ketika Jokowi berpidato pada puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, di kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022), Jokowi menekankan pentingnya optimalisasi pekarangan untuk penurunan stunting. Caranya ialah dengan memanfaatkan lahan-lahan sekecil apapun untuk menanam dan memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari, sehingga bisa memenuhi asupan gizi dan penurunan stunting mencapai minimal 14 persen pada 2024 bisa dicapai.

Baca Juga: Bacaan Latin Niat Puasa Arafah, Berikut Jadwal, Tata Cara dan Keutamaan Puasa Sunnah Sebelum Idul Adha 1443 H

Brian menerangkan bahwa salah satu penyebab terbesar stunting adalah minimnya akses terhadap pangan bergizi. Untuk itu, pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan yang beragam dan bergizi bagi keluarga menjadi sangat penting, sebagai upaya intervensi sensitif dalam penanganan stunting.

"Selain bermanfaat bagi pemenuhan pangan yang bergizi, bertanam di pekarangan juga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga," ujarnya.

"Jadi manfaatkan pekarangan di rumah semaksimal mungkin untuk bisa menghasilkan pangan bagi kebutuhan keluarga. Mari kita lawan stunting dari pekarangan," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Brian juga memastikan pemerintah terus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Ia menyebut satgas percepatan penurunan stunting di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota tidak henti-hentinya melakukan pendampingan kepada masyarakat, terutama pada calon-calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, dan balita di bawah dua tahun (baduta).

Menurutnya, upaya tersebut telah berhasil menurunkan stunting dari 27,6 persen pada 2019 menjadi 24,4 persen pada 2021.

Baca Juga: Media Vietnam: Timnas Indonesia U-19 Punya Peluang Terbesar ke Semifinal Piala AFF U-19 2022

"Dengan kerja keras semua pihak, kami yakin target penurunan stunting 14 persen pada 2024 bisa tercapai," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI