Pusat Studi Islam Universitas Nasional Ingatkan Peningkatan Suhu Global Tingkatkan Risiko Jamaah Haji

Jum'at, 08 Juli 2022 | 10:32 WIB
Pusat Studi Islam Universitas Nasional Ingatkan Peningkatan Suhu Global Tingkatkan Risiko Jamaah Haji
Jamaah haji Indonesia sudah di Padang Arafah jelang puncak haji 2022. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat Studi Islam Universitas Nasional ingatkan peningkatan suhu global bisa tingkatkan risiko jamaah haji. Sebab Arab Saudi akan semakin panas.

Risiko itu akan dialami jamaah haji yang terkena paparan panas sinar matahari.

Dalam laporan berjudul "Dampak Kebijakan Iklim bagi Ibadah haji", ancaman meningkatnya suhu global dan cuaca ekstrem akan sangat berbahaya bagi jamaah di Tanah Suci sehingga diperlukan langkah bersama untuk menurunkan emisi.

Laporan itu mengungkapkan, apabila suhu tinggi dikombinasikan dengan kelembapan bisa berbahaya. Ketika udara sangat lembab, laju evaporasi (penguapan) keringat terhambat karena udara sudah penuh dengan uap air.

Pada kondisi seperti itu, manusia rentan terkena sengatan panas karena tubuh menjadi kesulitan berkeringat.

"Panas ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim akan membuat ibadah haji lebih sulit dan lebih berbahaya bagi komunitas Islam," ujar Ketua Pusat Studi Islam (PPI) UNAS Fachruddin M. Mangunjaya.

Orang tua merupakan kelompok paling rentan terhadap serangan panas.

Namun, ketika panas dan kelembapan cukup tinggi, orang muda yang sehat pun berisiko.

"Laporan ini memberikan gambaran penting bagi umat Islam untuk peduli dan bertindak terhadap perubahan iklim," kata Fachruddin.

Baca Juga: Cerita Jamaah Haji ke Arafah, Muzdhalifah dan Mina, Bawa Perbekalan Kurma Hingga Roti

Berdasarkan data saat ini, kata Fachruddin, suhu rata-rata global telah meningkat 1,2 derajat celcius karena aktivitas manusia, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI