Suara.com - Salah satu amalan yang bisa dikerjakan menjelang Idul Adha adalah puasa tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah atau jatuh pada hari ini, Jumat, 8 Juli 2022. Namun, bagaimana jika seseorang lupa membaca niat puasa tarwiyah?
Sama seperti puasa di bulan Ramadhan, seseorang dianjurkan untuk membaca niat puasa di malam hari sebelum tidur dan melakukan sahur keesokan paginya sebelum waktu subuh.
Meski demikian, seseorang yang lupa membaca niat puasa tarwiyah bisa membacanya di pagi hari ketika ia ingat.
Puasa tarwiyah dapat dilakukan jika seseorang belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Maka ia bisa melanjutkan puasa dengan membaca niat di pagi hari.
Baca Juga: Lebih Awal dari Pemerintah, Tarekat Syattariyah di Nagan Raya Aceh Rayakan Idul Adha Hari Ini
Niat Puasa Tarwiyah
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat Puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala
Tata Cara Puasa Tarwiyah
Walaupun sunnah, namun puasa tarwiyah sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi mereka yang sedang tidak berhaji. Untuk memudahkan dalam menjalani puasa tarwiyah, simak berikut ini tata cara puasa tarwiyah.
Baca Juga: Hari Ini hingga Idul Adha, Pemprov DKI Buka Gerai Vaksinasi di JIS, Catat Jamnya!
- Membaca niat puasa Tarwiyah pada malam hari/saat sahur
- Dianjurkan untuk makan sahur terlebih dahulu sebelum memasuki waktu imsya'
- Menahan diri dari segela yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari
- Mengerjakan amalan ibadah lainnya selama berpuasa
- Menyegerakan berbuka jika sudah waktunya tiba
Setelah menyelesaikan puasa tarwiyah pada Jumat, 8 Juli 2022, umat Islam selanjutnya bisa melanjutkan puasa arafah pada Sabtu, 9 Juli 2022 atau tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa arafah ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan wukuf di Arafah yang dilakukan para jemaah haji.
Pelaksanaan puasa arafah di Indonesia tahun ini berbeda dengan waktu wukuf di Arab Saudi.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Juli 2022, sehingga Puasa Arafah akan katuh pada 9 Juli 2022. Sementara 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah sendiri telah jatuh pada Jumat (1/7/2022).
Niat Puasa Arafah
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya:
Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah taala.
Kenapa Idul Adha Berbeda dengan Arab?
Pendakwah Ustaz Abdul Somad atau UAS memberikan jawaban kenapa Idul Adha berbeda dengan Arab. Ia menekankan setiap daerah memiliki penentuan waktu sendiri, sehingga umat Muslim dianjurkan mengikuti penetapan sesuai wilayah tempatnya berada.
"Makkah tu punya mathla' sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri, Makkah punya syuruq sendiri, dan Pekanbaru punya syuruq sendiri. Tak sama, mana bisa kita ikut Makkah. Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah, berarti shalat dhuhur kita jam 15.30 WIB", jawab UAS melalui akun Instagram pribadinya.
Setali tiga uang dengan UAS, Ustaz Adi Hidayat atau dikenal dengan UAH juga memberikan pandangan yang sama mengenai perbedaan waktu Idul Adha antara Indonesia dengan Arab Saudi.
Menurut UAH, kalau berpatokan pada momentum wukuf, maka umat muslim di seluruh dunia harus melaksanakan puasa bersamaan dengan orang yang wukuf. Jika menggunakan kata 'Yaum’ (menunjuk pada waktu), itu artinya bukan ikut momentum wukuf tapi mengikuti waktunya.
"Jadi jatuh puasanya pada tanggalnya, bukan pada momentum wukufnya, jelas ya? Jadi nanti kalau pemerintah menetapkan waktu, misal bersamaan Alhamdulillah, kalau tidak ikuti waktu kita," tegas UAH.
Demikian penjelasan mengenai puasa tarwiyah, puasa arafah hingga alasan perbedaan waktu Idul Adha di Indonesia dengan Arab Saudi. Semoga dapat menambah wawasan untuk Anda semua.