Peringati Harganas 2022, Ganjar Beberkan Keberhasilan Jateng Tekan Angka Stunting

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 08 Juli 2022 | 07:10 WIB
Peringati Harganas 2022, Ganjar Beberkan Keberhasilan Jateng Tekan Angka Stunting
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI Joko Widodo menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 di Medan, Sumatera Utara. Sejumlah tokoh juga tampak hadir, baik secara langsung maupun virtual.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir secara virtual, usai mengikuti Harganas 2022 mengatakan, ada banyak cara untuk menyelesaikan persoalan berkeluarga, antara lain yang umum adalah stunting.

Ganjar menjelaskan, persoalan stunting adalah tanggung jawab bersama dan tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Terutama masalah pangan dan asupan bergizi untuk anak.

"Ada banyak cara yang sebenarnya kalo stuntingnya tidak hanya sekedar pangan. Maka kalo kemudian kita ingin lebih sistematis, BKKBN sudah bekerja sama dengan kita," ujar Ganjar.

Baca Juga: Ribuan Srikandi di Jabar Kenalkan Ganjar ke Milenial Lewat West Java Dance Festival

Kasus stunting pada anak disebabkan antara lain karena buruknya akses vitamin dan makanan bergizi untuk anak. Lebih luas, kasus stunting muncul akibat ketidaksiapan orang tua untuk melakukan pernikahan dan merawat anak.

Terkait itu, Ganjar menyebutkan Provinsi Jawa Tengah memiliki program Jo Kawin Bocah atau jangan menikah dini. Hal itu dikarenakan menikah di usia muda bisa menyebabkan ketidaksiapan pasangan suami istri sebagai orang tua.

"Kalo toh mereka sudah memasuki usia menikah, diperiksa dulu. Suaminya diperiksa, istrinya diperiksa, setelah itu masuklah mereia pernikahan. Begitu mereka menikah, ketika semuanya sehat, maka anaknya akan sehat," kata Ganjar.

Tak sampai di situ, permasalahan lain usai pernikahan akan muncul pada saat istri hamil. Ganjar menuturkan, anak harus mendapatkan asupan bergizi. Sebagai jawabannya, orang nomor satu di Jawa Tengah itu membuat program JateNg GayeNg Nginceng WoNg MeteNg (5Ng).

Program itu akan melakukan pendampingan untuk ibu-ibu hamil di Jawa Tengah. Tujuannya, agar ibu-ibu hamil bisa dipastikan kondisi kesehatannya dan asupan bergizi untuk kandungan.

Baca Juga: Dinilai Sukses Kembangkan UMKM, Anak-anak Muda di Sumut Beri Dukungan ke Ganjar

"Ketika muncul indikasi stunting, perbaikan gizi harus segera dilakukan. Desa bisa, PKK bisa, bidan pasti bisa. Atau mereka diajari mandiri, umpama memanfaatkan lahan, kemudian ketika lahiran mereka didampingi, insya Allah lahirnya sehat semua.," tutur Ganjar.

Kendati demikian, jika kasus stunting sudah terlanjur terjadi, maka Ganjar mengatakan diperlukan intervensi pemerintah secara penuh agar anak yang terkena stunting bisa ditangani dengan cepat.

Sebagai informasi, penurunan stunting di Jawa Tengah memiliki tren yang bagus. Selama dua tahun terakhir penurunan stunting di Jawa Tengah mencapai sekitar 24 persen, sementara tingkat nasional sebesar 27,6 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI