Pernah terjadi di zaman Salaf
Perbedaan penentuan waktu tersebut juga pernah terjadi di zaman Salaf. Maka, UAS menekankan agar tidak memusingkan perbedaan tersebut dan tetap mengikuti penentuan waktu di daerah masing-masing.
"Kuraib dari Madinah ke Syam. Di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu. Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru," pungkas UAS.
Senada dengan penjelasan Kemenag
Jawaban UAS tersebut juga turut diamini oleh Kemenag yang memberikan penjelasan senada terkait perbedaan penentuan waktu Idul Adha.
Kemenag juga menjawab bahwa perbedaan tersebut terjadi lantaran hilal lebih dahulu terlihat di Arab Saudi.
"Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, tetapi hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah ghurub asy-syams," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib, Jumat (1/7/2022).
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Bawang Merah di Kalbar Tembus Rp 60.000 Per Kilogram