Kompak dengan Kemenag, Ini Penjelasan UAS Kenapa Idul Adha di Indonesia dan Arab Bisa Beda

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 06 Juli 2022 | 19:34 WIB
Kompak dengan Kemenag, Ini Penjelasan UAS Kenapa Idul Adha di Indonesia dan Arab Bisa Beda
Ustaz Abdul Somad. [Instagram/@ustadzabdulsomad_official]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penentuan tanggal jatuhnya Idul Adha di Indonesia dengan Arab Saudi terdapat perbedaan di tahun ini. Adapun Kementerian Agama (Kemenag) RI menetapkan Hari Raya Idul adha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Sedangkan pemerintah Arab Saudi menetapkan 10 Zulhijah 1443 H jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022, yakni satu hari lebih awal dari Indonesia.

Perbedaan tersebut memunculkan pertanyaan besar dari umat Islam di Indonesia, mengapa bisa terjadi perbedaan tersebut? 

Terkait perbedaan Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi, Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan jawaban alasan perbedaan tersebut.

UAS menjawab pertanyaan seorang jemaah

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Bawang Merah di Kalbar Tembus Rp 60.000 Per Kilogram

Seorang jemaah bertanya kepada UAS, lantas dari perbedaan tersebut, mana yang harus diikuti?

UAS menekankan bahwa karena tiap daerah memiliki penentuan waktu sendiri, maka dianjurkan untuk mengikuti penentuan waktu Indonesia.

"Makkah tu punya mathla' sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri. Makkah punya syuruq sendiri, Pekanbaru punya syuruq sendiri. Tak sama. Mana bisa kita ikut Makkah. Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah. Berarti shalat zhuhur kita jam 15.30 WIB" jawab UAS melalui akun Instagram pribadinya.

Kemudian UAS juga memberikan jawaban mengapa bisa terjadi perbedaan penentuan waktu Idul Adha antara Indonesia dengan Arab Saudi.

Alasannya adalah penentuan Idul Adha mempertimbangkan terlihatnya hilal. Arab Saudi lebih dahulu merayakan Idul Adha karena letaknya lebih dekat dengan bagian barat bumi. Pasalnya, semakin suatu daerah mendekati bagian barat bumi, maka semakin cepat untuk melihat hilal.

Baca Juga: Apakah Puasa Arafah 9 Juli Tetap Sah Meski di Arab Saudi Sudah Idul Adha?

"Waktu sholat pakai waktu matahari, kita di timur lebih dulu. Kalau awal bulan itu ikut Hilal, bulan, yang di barat lebih dulu," lanjut UAS.

Pernah terjadi di zaman Salaf

Perbedaan penentuan waktu tersebut juga pernah terjadi di zaman Salaf. Maka, UAS menekankan agar tidak memusingkan perbedaan tersebut dan tetap mengikuti penentuan waktu di daerah masing-masing.

"Kuraib dari Madinah ke Syam. Di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu. Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru," pungkas UAS.

Senada dengan penjelasan Kemenag

Jawaban UAS tersebut juga turut diamini oleh Kemenag yang memberikan penjelasan senada terkait perbedaan penentuan waktu Idul Adha.

Kemenag juga menjawab bahwa perbedaan tersebut terjadi lantaran hilal lebih dahulu terlihat di Arab Saudi.

"Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, tetapi hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah ghurub asy-syams," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib, Jumat (1/7/2022).

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI