Pelaku Seni Rupa, Pertunjukan, Animasi, dan Film Perlu Disiapkan Masuk Pasar Digital

Rabu, 06 Juli 2022 | 11:22 WIB
Pelaku Seni Rupa, Pertunjukan, Animasi, dan Film Perlu Disiapkan Masuk Pasar Digital
Sejumlah pengunjung berjaga jarak fisik saat melihat pameran karya pelukis Hanafi berjudul 60 tahun dalam studio di Galerikertas, Depok, Jawa Barat, Minggu (5/7). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaku seni rupa, pertunjukan, animasi dan film perlu disiapkan masuk pasar digital. Dorongan itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Di Indonesia, Menkop menganggap sektor seni budaya dapat menjadi unggulan domestik yang dapat diperkuat.

Hal tersebut guna memanfaatkan nilai ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai Rp5.400 triliun di tahun 2030.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2017, pertumbuhan ekraf mencapai 5,06 persen dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 7,24 persen.

Baca Juga: Profil Arawinda Kirana, Ini Sepak Terjang dan Penghargaan Pemeran Utama Film Yuni

“Saat ini, ekonomi kreatif (ekraf) termasuk pelaku seni di dalamnya, menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia,” ujar dia di Yogyakarta, Jawa Tengah, lewat keterangan resmi, Jakarta, Rabu.

Adapun secara keseluruhan, proyeksi PDB ekraf mencapai Rp1.274 triliun pada tahun 2021.

"Kita sudah masuk era digital, dan sekarang ada Non Fungible Token (NFT) yang dapat dimanfaatkan oleh teman-teman pelaku seni," ucap Menkop.

Kehadiran teknologi digital membuat gaya hidup di seluruh dunia hampir seragam.

“Siapa yang punya penetrasi kuat untuk masuk ke dalam gaya hidup dunia maka harus bisa menentukan, apakah mau menjadi followers atau trend setter (pencipta tren)," ungkapnya.

Baca Juga: Mengenal Novoland Universe serta 10 Film dan Drama China yang Ada di Dalamnya

Menurut Teten, pelaku ekraf harus memiliki kemampuan membuat narasi yang kuat tentang aktivitas seni di dalam ekosistem digital mengingat setiap negara sedang mencari keunggulan domestik masing-masing.

Seni di tanah air bisa terus bertumbuh sehingga berdampak terhadap perekonomian bangsa.

”Semua lembaga dunia memprediksi, Indonesia akan menjadi 5 negara besar dunia di tahun 2045 setelah Amerika, China, dan India. Kita harus menyiapkan mentalitas negara maju, bukan lagi inlander bukan lagi imperior, harus siap menjadi negara maju,” kata Teten. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI