Suara.com - Kementerian Kesehatan nyatakan operasional kesehatan di puncak haji sudah siap. Hal itu dinyatakan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana.
Pos kesehatan Arafah akan berada di tenda misi haji Indonesia di maktab delapan dan menjadi tanggung jawab tim kesehatan bandara dibantu oleh petugas bawah kendali operasi (BKO) dari KKHI Makkah dan Madinah.
Sedangkan untuk pelayanan kesehatan daerah Muzdalifah akan disediakan 10 pos kesehatan satelit yang petugasnya berasal dari KKHI Makkah.
Di Mina akan disediakan satu pos kesehatan di daerah Al-Muaisim yang menjadi tanggung jawab tim KKHI Madinah dan satu pos kesehatan satelit di Maktab tujuh yang akan dijaga oleh EMT.
Selain itu, juga akan tersedia pos mobile di sepanjang jalur jamarat, yaitu empat pos di jalur atas dan empat pos di jalur bawah.
"Alhamdulillah semua persiapan sudah selesai, tim kesehatan termasuk obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan akan mulai kita deploy besok malam," kata Budi di Mekkah, Selasa.
Semua sumber daya kesehatan baik petugas, obat dan alat kesehatan akan dimobilisasi mulai Rabu (6/7) pukul 22.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Sesuai rencana Sebanyak 331 petugas kesehatan PPIH Arab Saudi bidang kesehatan akan bertugas memberikan pelayanan kesehatan di Masyair.
Layanan kesehatan yang akan diberikan sifatnya kegawatdaruratan maupun pelayanan kesehatan lainnya yang dibutuhkan jamaah.
Baca Juga: Gus Miftah Selfie Saat Thawaf Viral di Tiktok, Helmi Felis Tak Habis Pikir
Sebanyak 234 paket obat dari 18 kelas terapi sudah disiapkan dan sudah diberikan kepada para Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter, yang di dalamnya termasuk golongan antibiotik, obat hipertensi, diabetes melitus, vitamin, dan cairan.