Suara.com - Seorang kiai besar di Jombang bernama Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Kiai Muchtar Mu’ti mengaku anaknya berinisial MSAT telah difitnah dalam kasus pencabulan kepada seorang anak perempuan dibawah umur pada tahun 2019 lalu.
Korban diketahui merupakan anak didik MSAT. MSAT diketahui telah dilaporkan ke Polres Jombang atas dugaan pencabulan terhadap perempuan di bawah umur asal Jawa Tengah dengan Nomor LP: LPB/392/X/RES/1.24/2019/JATIM/RESJBG pada 2019 lalu.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak sang kiai bertemu dengan Kapolres Jombang AKBP Muh Nurhidayat dalam suatu pertemuan besar dengan para jemaah Shiddiqiyyah dan menyebutkan bahwa sang anak adalah korban fitnah.
“Demi untuk keselamatan kita bersama. Demi kejayaan Indonesia Raya. Untuk kebaikan kita bersama. Masalah fitnah ini, masalah keluarga,” ujar Kiai Muchtar mengutip Beritajatim.com jejaring Suara.com
Baca Juga: Kasus Pencabulan Anak Di Kebayoran Lama, LPAI Bakal Sambangi Polres Jaksel
Lalu siapakah sebenarnya sosok Kiai ini?
Kiai Mursyid ini dikenal sebagai salah satu ahli tasawuf ternama dari Jombang, Jawa Tengah yang disegani oleh masyarakat Jawa Tengah. Beliau yang lahir dan besar di Jombang ini mempunyai tarekat yang menyebar secara nasional maupun internasional.
Bahkan, ada sebuah statemen yang terkenal di masyarakat bahwa sang kiai punya 5 juta jamaah di seluruh dunia dan masih aktif sebagai anggota dari ajarannya hingga kini.
Kiai yang akrab disapa Kiai Tar atau Kiai Muchtar ini disebut-sebut juga merupakan keturunan dari para ulama terkenal di Jawa Tengah. Sang ayah dari Kiai Tar merupakan seorang ahli agama dari Ploso bernama H Abdul Muth'i. Kiai Tar ini juga merupakan cucu dari pendiri pesantren Kedungturi.
Beliau mendirikan pesantren bernama Majmaal Bahrain Hubbul Waton Minal Iman Shiddiqiyyah, Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur.
Baca Juga: Siapa Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan? Ini MSA yang Selalu Gagal Ditangkap Polisi
Pondok pesantren Shiddiqiyyah berada di bawah asuhan Kiai Tar ini mendadak jadi pembicaraan setelah adanya laporan dari santriwati yang dilaporkan dicabuli oleh sang anak, MSAT pada 2019 lalu membuatnya menjadi buron bertahun tahun.
Bahkan, banyak santri dan santriwati yang menghalangi pihak kepolisian untuk menangkap MSAT walaupun sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Begitupun dengan sang kiai yang mengaku bahwa sang anak difitnah dan membawa bawa nama kedaulatan Indonesia agar sang anak tidak ditangkap oleh polisi.
Diduga ingin menutupi kasus sang anak dan mencari jalan damai lain, video yang memperlihatkan sang kiai sedang menyampaikan nasihat kepada para santri dan jamaah didampingi oleh Kapolres Jombang, AKBP Muh Nurhidayat memberikan kesan bahwa sang kiai mendapat begitu banyak atensi dari para jemaah dan sangat diteladani. Oleh karena itu, hingga kini pihak kepolisian mengaku kesulitan menangkap MSAT.
Kontributor : Dea Nabila