Suara.com - Pelayaran antarpulau Galala Ambon - Namlea resmi dihentikan sementara. Sebab kawasan perairan Ambon lagi dilanda cuaca buruk.
Penghentian itu dikeluarkan Syahbandar Pembantu Pelabuhan Penyeberangan Galala.
Penghentian sementara pelayaran antarpulau ini menindaklanjuti surat dari prakiraan cuaca wilayah pelayaran dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Maritim Ambon, tertanggal 5 Juli 2022 pukul 09.00 WIT hingga 6 Juli, karena adanya peringatan dini akibat gelombang tinggi 2.50 - 4.0 meter.
“Pelayaran ditunda sambil nunggu informasi lebih lanjut dari kantor kesyahbandaran,” kata General Manager (GM) PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ambon, Anton Murdianto, kepada ANTARA, di Ambon, Maluku, Selasa.
Anton menyampaikan, gelombang tinggi berpeluang terjadi di perairan Buru, perairan Ambon Lease, perairan Selatan Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kei, perairan Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru.
“Ini hanya untuk Pelabuhan Galala dan Namlea saja. Kalau untuk di Hunimua Ambon dan Waipirit Seram Bagian Barat (SBB), masih terbilang aman,” ucapnya.
Keberangkatan kapal dengan tujuan Namlea dari Pelabuhan Galala akan diinformasikan lebih lanjut sambil menunggu keadaan gelombang laut membaik.
“Sekali lagi, kami imbau, keselamatan bersama lebih penting, jadi mohon untuk bersabar. Apabila gelombang sudah membaik, maka kapal akan kembali beroperasi,” pungkas Anton.
Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 4 meter, yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Maluku.
Baca Juga: Ambon Banjir, Belasan Rumah dan Musala di Negeri Kaitetu Terendam Luapan Sungai
Potensi gelombang tinggi ini diakibatkan adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.