Suara.com - Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan non profit Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat nama Ahyudin, mantan Presiden ACT yang menjabat selama 17 tahun serta penggantinya, yaitu Ibnu Khajar harus terseret dalam kasus ini.
Dugaan penyelewengan ini sempat diungkap oleh majalah Tempo yang menyebut bahwa aliran dana donasi yang selama ini disumbangkan oleh masyarakat digunakan sebagai dana pribadi oleh para petinggi ACT. Bahkan, santer dikabarkan bahwa gaji Presiden ACT mencapai Rp250 juta per bulan.
Hal ini dibantah oleh Ibnu Khajar selaku Presiden ACT sekarang. Ia mengaku bahwa hal tersebut hanyalah kabar burung yang masih simpang siur. Ia juga bertanya soal asal usul berita yang mencoreng nama baik dirinya dan perusahaan. Lalu, siapa sebenarnya Ibnu Khajar? Simak selengkapnya profil Ibnu Khajar.
Profil Ibnu Khajar
Baca Juga: DPR RI Meminta Komisi III Kawal Pengusutan Kasus Dugaan Penggelapan Dana Umat oleh ACT
Ibnu Khajar atau biasa disapa Ibnu ini berasal dari Tegal, Jawa Tengah dan meneruskan pendidikannya di Binus University di jurusan Information Technology.
Dirinya juga diketahui sejak lama aktif di dunia kemanusiaan, terbukti dengan riwayat keanggotaannya dalam organisasi yang berada di naungan ACT, yaitu Global Qurban pada tahun 2012-2017 serta Global Wakaf Corporation sejak tahun 2017 hingga sekarang.
Ibnu sendiri diketahui bergabung dengan ACT di tahun 2011. Setahun setelah bergabung, Ibnu langsung mendapatkan jabatan strategis di ACT, yaitu sebagai Vice President ACT mendampingi Ahyudin untuk menentukan kendali perusahaan.
Karier Ibnu Khajar
Sebagai seorang yang berkarier di dunia kemanusiaan, Ibnu sendiri memiliki latar belakang dan pengalaman yang relevan. Di awal karirnya, ia menjabat sebagai Community Development Consultant sehingga dirinya punya banyak relasi dari berbagai kalangan.
Baca Juga: Soroti Kasus ACT, Pimpinan DPR: Kami Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Penyelewengan Dana Umat Ini
Dari media sosial Linkedin yang ia miliki, Ibnu menuliskan kemampuan diri yang ia miliki, seperti pesantren entrepreuneur, community developmnet consultant, CSR implementation partner, dan leadership & motivation trainer.
Kemampuan kepemimpinan Ibnu ini juga berhasil membuat ACT terus berkembang hingga bekerja sama dengan berbagai negara berkembang hingga negara miskin untuk menyalurkan bantuan dari masyarakat Indonesia.
Lewat ACT, karier Ibnu terus menanjak hingga sekarang memiliki jabatan tertinggi di ACT.
Kontributor : Dea Nabila