Suara.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memuji pelayanan di Arafah jauh lebih baik dari sebelumnya. Menag meninjau Arafah jelang proses puncak haji 1443 H.
Menag memastikan kesiapan layanan yang akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia selama di Arafah.
Menag menjelaskan Arafah tahun ini lebih nyaman karena tersedia kasur dan bantal dengan jarak yang lebih lebar antarjamaah.
"Saya pernah jadi jamaah reguler tahun 2004, gak karuan. Ini jauh lebih nyaman," kata Menag di Arafah, Selasa.
Baca Juga: Ulasan Buku Titip Rindu ke Tanah Suci, Tabah Demi Mewujudkan Impian Mulia
Menag juga sebelumnya meninjau toilet di maktab di Arafah dan mencoba keran air untuk memastikan air mengalir.
Menag meninjau tenda jamaah yang sudah dilengkapi dengan karpet dan kasur serta bantal.
Bahkan Menag juga mencoba kasur busa yang berukuran 50x175 cm.
"Enak sekarang, saya sudah coba tadi kasurnya. Saya juga mencoba di karpet tidak enak sakit punggung karena tanahnya tidak rata," kata Menag.
Namun kenyamanannya jangan dibandingkan dengan hotel karena harus sebanding, jika dibandingkan dengan pelaksanaan haji sebelumnya tentu saat ini lebih nyaman.
Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2022 Islami, Siap Dibagikan saat Lebaran Haji
Pada haji sebelumnya di Arafah saat wukuf jamaah hanya tersedia tenda yang beralaskan karpet. Tahun ini sudah ditambah dengan kasur busa dan bantal.
"Tapi menilai nyaman tidak nyaman harus apple to apple, kalau dengan hotel ya jauh," kata Gus Men.
Di tengah cuaca yang sangat panas, Menag berharap AC yang dipasang di tiap tenda bisa lebih dingin.
Sebab, suhu yang lebih dingin di tenda akan memberi kenyamanan jamaah dalam beribadah.
Menag melihat itu juga sudah disiapkan lebih banyak, termasuk sejumlah toilet portabel.
Ini menurutnya penting agar jamaah tidak lama mengantre, baik saat akan mandi, bersuci, maupun buang hajat.
"Air juga sudah mengalir," sebutnya.
"Saya berharap, toilet portabel juga bisa ditambah untuk jamaah perempuan. Sebab, jumlah jamaahnya lebih banyak dan butuh waktu lebih lama di toilet," sambungnya.
Menag menambahkan harus dilihat apakah layanan yang disiapkan sesuai dengan kenaikan biaya Masyair.
"Nanti kita hitung ulang negosiasi lagi dengan muasasah. Overall lebih baik dari pelayanan haji sebelumnya meski ada catatan yang akan kita bicarakan dengan muasasah," kata Menag. (Antara)