Suara.com - Tandon air proyek LRT Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan jebol dan sempat terekam kamera hingga videonya viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta.
Dalam keterangannya, peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/6/2022) lalu sekitar pukul 16.30 WIB. Beberapa pengendara yang melintas dilaporkan mengalami luka-luka akibat terhempas air.
Lantas, bagaimana kebenaran selengkapnya dari kabar tersebut? Simak fakta tandon air proyek LRT di Rasuna Said jebol berikut ini.
1. Korban Tandon Jebol
Baca Juga: Buntut Tandon Air Jebol Di Proyek LRT Rasuna Said, Polisi Periksa Satpam Hingga Pelaksana Proyek
Polisi menyebut total korban luka akibat jebolnya tandon air proyek Light Rail Transportation (LRT) Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan mencapai lima orang. Seluruhnya telah dilarikan ke RS Metropolitan Medical Center atau MMC.
Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Agung Permana menyatakan ada tiga korban laki-laki dan dua wanita. Disebut, satu korban yang merupakan ibu-ibu mengalami sejumlah luka serius, seperti patah tulang pada bagian kaki dan kening.
Baru-baru ini, dikabarkan kondisi lima korban yakni tiga korban luka ringan dan dua mengalami patah tulang. Dua korban tersebut salah satunya diduga mengalami patah kaki, sementara yang lainnya patah tangan.
Dua korban hingga saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre yang semua biaya perawatannya ditanggung pihak LRT.
2. Dibenarkan Camat Setempat
Baca Juga: Penyelidikan Kasus Tandon Air Proyek LRT Jebol Sedang Berlangsung
Camat Setiabudi, Iswahyudi membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan jika tandon yang jebol itu mengakibatkan tiga korban menderita luka, yakni dua pemotor dan satu pekerja proyek.
"Sekitar pukul 16.12 WIB, tandon atau penampungan air proyek LRT jebol. Tumpahan air menyapu pengguna jalan, yaitu dua sepeda motor serta satu pekerja proyek," kata Iswahyudin dalam keterangan tertulisnya.
3. Dugaan Kelalaian
Polisi tengah menyelidiki dugaan adanya faktor kelalaian di balik peristiwa jebolnya tandon air proyek Light Rail Transportation (LRT) Rasuna Said, Jakarta. Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi hingga para pekerja proyek.
Kanit Reskrim Polsek Metro Setiabudi, AKP Suparmin menyebut pihaknya telah memeriksa beberapa saksi. Di antaranya korban, bagian keamanan (sekuriti), hingga pekerja proyek.
"Ini kan proyek baru kok bisa jebol, kita lagi selidiki seperti apa kan kita tanya, panggil pihak proyeknya," kata Suparmin kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).
4. Polisi Periksa Enam Saksi
Polsek Metro Setiabudi masih menyelidiki kasus jebolnya tandon air proyek Light Rail Transportation (LRT) Rasuna Said, Jakarta Selatan. Hingga saat ini, sudah enam orang diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.
Kanit Reskrim Polsek Metro Setiabudi, Kompol Suparmin mengatakan, salah satu saksi yang sudah diperiksa adalah pihak penggarap proyek dari kejadian Tandon Air Proyek LRT jebol ini. Tak hanya itu, korban luka yang sudah sembuh juga sudah diperiksa.
"Ya dari pelaksana proyeknya kami minta keterangan juga. Korban yang sembuh juga baru dimintai keterangan," kata Suparmin kepada wartawan, Senin (4/7/2022).
Saksi sebanyak enam orang tersebut terdiri dari korban, satpam, karyawan hingga pelaksana proyek. Namun polisi masih menunda meminta keterangan para korban lantaran masih belum sembuh.
5. Polisi Masih Perlu Menyelidiki
Selain itu, polisi juga diketahui masih belum memastikan kasus tandon air jebol di proyek LRT ini naik ke penyidikan karena belum menemukan adanya unsur tindak pidana.
Polisi juga perlu memastikan adakah unsur kelalaian yang dilakukan oleh pelaksana proyek serta penyebab jebolnya tandon air yang membuat arus lalu lintas kerap terhambat.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti