Suara.com - Baru-baru ini, anak Kiai Jombang tengah viral, bahkan dihujat lantaran dirinya melakukan pencabulan. Polda Jatim harus bekerja keras untuk menangkap anak seorang Kiai Jombang pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Jombang tersebut. Siapa anak Kiai Jombang tersangka pencabulan itu?
Anak kiai Jombang itu, menjadi buronan atas kasus dugaan pencabulan terhadap santriwati di Pondok Pesantren Sadiqiyah. Ternyata kasus pencabulan santriwati itu telah dilaporkan oleh aktivis perempuan sejak akhir tahun 2019 silam. Namun hingga kini tersangka belum ditangkap. Siapa anak Kiai Jombang tersangka pencabulan?
Meskipun penyidik Ditreskrimum Polda Jatim telah menetapkan MSA sebagai tersangka, namun belum mampu menangkapnya. Bahkan, Polda Jatim bersama dengan Polres Jombang, dibantu juga oleh Kodim 0814/Jombang, harus mengerahkan ratusan personel bersenjata lengkap, untuk dapat menangkap MSA dan diajukan di meja hijau.
Siapa Anak Kiai Jombang yang Melakukan Pencabulan?
Baca Juga: Polisi Minta MSAT Anak Kiai Ploso Jombang Tersangka Pencabulan Serahkan Diri
MSA merupakan putra kiai pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Jombang. MSA sempat dikejar oleh tim penyidik Polda Jatim, namun berhasil melarikan diri dan diduga masuk ke dalam lingkungan pondok pesantren.
Upaya penjemputan secara persuasif yang dilakukan oleh Kapolres Jombang, AKBP Nur Hidayat juga tidak membuahkan hasil. Bahkan, usai upaya penangkapan itu gagal, justru beredar luas video Kapolres Jombang, dilarang untuk menangkap MSA.
Dari video yang beredar luas tersebut, pelarangan penangkapan MSA ini disampaikan sendiri oleh KH Mukhtar Mukti, selaku pengasuh Pondok Pesantren Sidiqiyah, yang juga merupakan ayah kandung MSA.
Kronologi Kasus Pencabulan Anak Kiai Jombang
Pada 2019 silam, anak Kiai Jombang berinisial MSA dilaporkan ke Satreskrim Polres Jombang, karena diduga telah melakukan pencabulan terhadap santriwatinya. Dugaan pencabulan itu dilakukan oleh MSA saat santriwati itu melakukan tes wawancara di perusahaan yang dipimpin MSA.
Baca Juga: Jokowi ke Polri: Lakukan Tindakan dengan Humanis, Bersikap Tegas Ketika Diperlukan
Dari laporan tersebut, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jombang, lantas melakukan penyelidikan, dan dilanjutkan dengan penyidikan dugaan pencabulan santriwati berdasarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) bernomor B/175/XI/RES.124/2019/Satreskrim Polres Jombang tertanggal 12 November 2019.
Dalam SPDP tersebut, MSA lantas ditetapkan sebagai tersangka dugaan pencabulan santriwati dan dijerat Pasal 285 atau Pasal 294 ayat 1 dan 2 ke 2e KUHP. Namun pihak kepolisian kesulitan untuk menangkap tersangka MSA, hingga akhirnya kasusnya diambil alih oleh Polda Jatim.
Sayangnya, proses penyidikan dugaan pencabulan santriwati yang dilakukan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jatim itu tak kunjung membuahkan hasil. Bahkan, tersangka MSA selalu mangkir dari pemanggilan pemeriksaan, hingga mengajukan pra peradilan.
Pra peradilan yang dilakukan oleh tim kuasa hukum MSA telah ditolak oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jombang. Namun tetap saja polisi tidak mampu mengeksekusi MSA, untuk menjalani pemeriksaan dugaan pencabulan santriwati di Polda Jatim.
Hingga pada 4 Januari 2022 lalu, Kejati Jatim telah menyatakan berkas perkara dugaan pencabulan, dengan tersangka MSA telah lengkap atau P21. Namun lagi-lagi penyidik Ditreskrimum Polda Jatim, kesulitan mengeksekusi MSA untuk dilimpahkan ke Kejati Jatim.
Upaya untuk menjemput paksa MSA di kediamannya, juga telah dilakukan oleh tim penyidik Ditreskrimum Polda Jatim, pada 12 Januari 2022, namun gagal. Bahkan, tim penyidik Polda Jatim dihadang ratusan massa pendukung MSA yang berjaga di depan pondok pesantren milik orang tua MSA.
Usai berulang kali gagal dilakukan penjemputan paksa, Ditreskrimum Polda Jatim lantas memasukkan MSA dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atas dugaan kasus pencabulan santriwati, dan keberadaannya terus diburu. Hingga dilakukan upaya penangkapan pada Minggu (3/7/2022) lalu, namun lagi-lagi gagal.
Demikian penjelasan mengenai siapa anak kiai Jombang tersangka pencabulan yang hingga kini masih belum bisa ditangkap polisi. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Rishna Maulina Pratama