'Kami Percaya ACT' Jadi Trending Topic, Publik Ramai Bandingkan dengan Tikus Berdasi

Selasa, 05 Juli 2022 | 10:41 WIB
'Kami Percaya ACT' Jadi Trending Topic, Publik Ramai Bandingkan dengan Tikus Berdasi
fakta menarik ACT (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama yayasan penyaluran donasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) sedang menjadi sorotan publik. Hal ini tak lepas dari dugaan penyelewengan dana umat yang terkumpul oleh yayasan dengan tagline "Care for Humanity" tersebut.

Sebagai informasi, Majalah Tempo sebelumnya meliris laporan mengenai dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT. Disebutkan bahwa dana yang terkumpul digunakan untuk memberi berbagai fasilitas mewah kepada petinggi-petingginya.

Meski isu ini terus bergulir panas terutama di Twitter, tak sedikit warganet yang masih memercayai ACT sebagai lembaga donasi yang amanah.

Hal ini salah satunya terbukti dari trending-nya tagar #KamiPercayaACT di Twitter pada Selasa (5/7/2022) pagi. Dipantau Suara.com sampai pukul 10.12 WIB, kata kunci ini masih menjadi nomor satu di Twitter Indonesia dan dipenuhi beragam cuitan pembelaan.

Baca Juga: Heboh Kabar Petinggi Bergaji Ratusan Juta, ACT Minta Maaf: Kami Tak Menutup Mata

'#KamiPercayaACT' trending topic di Twitter pada Selasa (5/7/2022) pagi. (Twitter)
'#KamiPercayaACT' trending topic di Twitter pada Selasa (5/7/2022) pagi. (Twitter)

Rupanya warganet membandingkan dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT tersebut dengan aksi para tikus berdasi alias korupsi uang rakyat oleh pejabat.

Mereka menilai publik terlalu menanggapi keras dugaan yang sejauh ini masih belum sepenuhnya dibantah maupun diiyakan oleh ACT. Apalagi karena beredar juga desakan agar ACT dibubarkan saja lantaran telah tidak amanah dalam menyalurkan donasi umat.

Seperti misalnya warganet yang membandingkan dugaan penyelewengan ini dengan kasus korupsi bantuan sosial yang sempat dilakukan eks Menteri Sosial Juliari Batubara beberapa waktu lalu.

"Kalau ada kasus seperti ini, apakah lembaganya (Kemensos) yang harus DIHABISI? Atau pelakunya? Apakah pihak-pihak yang bekerja sama dengan lembaga tersebut (Kemensos) jadi SALAH? Silakan BuzzeRp jawab. #KamiPercayaACT," tegas warganet sambil menyertakan tangkapan layar pemberitaan soal aksi rasuah ini.

Warganet membandingkan dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT dan korupsi bansos oleh Kementerian Sosial. (Twitter/@maspiyuaja)
Warganet membandingkan dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT dan korupsi bansos oleh Kementerian Sosial. (Twitter/@maspiyuaja)

"Disaat ACT adalah masalah dengan pengurusnya, kaum otak tol** pada heboh dan sibuk meminta agar ACT dibubarkan, tapi disaat Negara ada masalah karena pejabatnya pada Korupsi bahkan sampai Triliunan, engga ada yang teriak-teriak agar Negara dibubarkan. Situ Waras?" ujar warganet.

Baca Juga: 6 Syarat Tegas ACT Buat Pihak yang Mau Berdonasi di Yayasan Mereka, Apa Saja?

"Di BUMN juga banyak dengan masalah kasus-kasus korupsinya, tapi tidak ada yang teriak-teriak bahwa BUMN harus dibekukan dan dibubarkan. Maka begitu juga di ACT kalau di ACT ada Maling / Koruptor, maka potong tangannya, jangan ACT-nya dibubarkan. Situ Waras?" sambung warganet lagi.

ACT Diduga Menyelewengkan Dana Umat untuk Gaji Fantastis Petinggi

Suasana kantor ACT di Sulawesi Selatan, Senin, 4 Juli 2022 terlihat sepi [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]
Suasana kantor ACT di Sulawesi Selatan, Senin, 4 Juli 2022 terlihat sepi [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

Majalah Tempo merilis laporan dugaan penyelewengan dana umat ini pada Sabtu (2/7/2022) kemarin dan mendapat respons keras dari banyak masyarakat.

Dalam laporannya, lembaga kemanusiaan yang juga fokus pada Suriah dan Palestina ini disebut menyelewengkan dana donasi yang terkumpul demi menyediakan gaji dan fasilitas mewah bagi para petingginya.

Misalnya saja Ahyudin yang pernah menjabat sebagai Presiden ACT, disebut memperoleh gaji sebesar Rp 250 juta setiap bulannya.

Lalu posisi di bawahnya juga mendapat gaji tak kalah besar. Misalnya Senior Vice President digaji Rp 200 juta per bulan, Vice President Rp 80 juta, dan Direktur Eksekutif Rp 50 juta.

Bukan hanya itu, pejabat ACT juga disebut difasilitasi dengan mobil-mobil mewah seperti Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero, hingga Honda CRV.

Namun Presiden ACT saat ini, Ibnu Khajar, mengklaim lembaganya telah memangkas gaji para petinggi serta operasional organisasi seiring dengan dilakukannya restrukturisasi sejak Januari 2022 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI