Keluarkan Fatwa Soal Uang Panai', MUI Provinsi Sulsel: Mempermudah Pernikahan dan Tidak Memberatkan Bagi Laki-Laki

Selasa, 05 Juli 2022 | 10:23 WIB
Keluarkan Fatwa Soal Uang Panai', MUI Provinsi Sulsel: Mempermudah Pernikahan dan Tidak Memberatkan Bagi Laki-Laki
Dilamar dengan Uang Panai Fantastis. (TikTok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan mengeluarkan fatwa Nomor 02 Tahun 2022 mengenai Uang Panai'.

Uang panai' merupakan pemberian uang dan materi lainnya yang bersumber dari pihak calon mempelai laki-laki kepada calon pihak mempelai wanita sebagai bentuk penghargaan untuk prosesi pesta pernikahannya.

Untuk suku Bugis-Makassar, uang panai' digunakan sebagai uang pesta pernikahan atau biasa juga disebut dengan uang belanja sebagai bentuk keseriusan pihak laki-laki menjadi calon kepala rumah tangga.

Menurut penjelasan MUI, uang panai' ini berbeda dengan mahar. Mahar merupakan kewajiban agama yang menjadi mutlak dalam prosesi nikah. Sementara uang panai' merupakan tuntutan adat yang mentradisi pada masyarakat Bugis-Makassar sebagai biaya yang disediakan oleh pihak laki-laki untuk prosesi acara pesta dan nikah.

Baca Juga: Basah Kuyup Nyemplung ke Tempat Wudu Masjid, Bocah Ini Jadi Bahan Tertawaan

Realitas Uang Panai' di Masyarakat 

Tradisi uang panai' mengalami pergeseran. Dari yang awalnya dimaksudkan untuk memberikan penghargaan kepada keluarga mempelai wanita, tapi saat ini uang panai' menjadi ajang prestise dan pamer serta pembohongan publik di tengah masyarakat.

Tidak hanya itu, sebagian masyarakat juga malah menjadikan anak perempuannya sebagai komoditas untuk mendapatkan uang panai' yang setinggi langit.

Selain itu juga uang panai' malah dijadikan sebagai syarat wajib dalam pernikahan. Padahal sesungguhnya yang hukumnya wajib adalah mahar.

Adanya kasus perzinahan yang dilakukan oleh muda-mudi karena disebabkan oleh ketidakmampuannya membayar uang panai' juga merupakan realitas dari adanya tradisi ini. 

Baca Juga: Viral Video Petugas Pengawal KA Turunkan 3 Penumpang yang Mengobrol di Gerbong Kereta, Ketegasannya Tuai Apresiasi

Kawin lari dan nikah siri pun menjadi realitas lain yang ada di masyarakat.

Poin-Poin dalam Fatwa

Setelah menimbang berbagai hal, MUI Provinsi Sulawesi Selatan memutuskan tiga poin terkait uang panai'. Poin pertama terkait dengan ketentuan hukum. Uang panai' adalah adat yang hukumnya mubah selama tidak menyalahi prinsip syariah.

Prinsip syariah tersebut meliputi mempermudah pernikahan dan tidak memberatkan bagi laki-laki, memuliakan wanita,  jujur serta tidak dilakukan secara manipulatif, jumlahnya dikondisikan secara wajar dan sesuai dengan kesepakatan oleh kedua belah pihak, bentuk komitmen dan tanggung jawab serta kesungguhan calon suami, dan sebagai bentuk tolong-menolong.

Kemudian pada poin kedua membahas soal rekomendasi uang panai'. Dihimbau untuk mengeluarkan sebagian infaqnya kepada orang yang berhak melalui lembaga resmi, hendaknya uang panai' tidak menjadi penghalang prosesi pernikahan, dan hendaknya disepakati secara kekeluargaan untuk menghindarkan dari sifat pemborosan serta gaya hedonis.

Terakhir, pada poin ketiga membahas soal ketentuan penutup. Pada poin ini dijelaskan bahwa fatwa ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika pada kemudian hari ternyata dibutuhkan perbaikan maka akan diperbaiki dan disempurnakan.

Serta, agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahui dan mengimbau semua pihak untuk menyebarluaskan fatwa ini.

Respons Netizen

Adanya fatwa MUI mengenai uang panai' ini pun menuai beragam respons dari netizen. Dalam kolom komentar unggahan akun Instagram @undercover.id, banyak netizen yang mengungkapkan tanggapannya masing-masing terhadap fatwa ini.

"'Yang tidak memberatkanmu dan tidak merendahkanku', kalau acuannya ke sini InsyaAllah hati adem ayem aja menyikapinya," ungkap netizen.

"Yang sanggup silakan, yang enggak sanggup ya jangan," terang netizen.

"Yang penting sama-sama rida," ujar netizen

"Buat daerah tertentu uang panai atau mahar memang udah di luar batas. Tapi ya mau gimana lagi, itu sudah jadi kebiasaan, kebudayaan, dan tradisi. Susah buat dihilangkan," kata netizen.

"Uang panai itu tergantung kelas wanitnya. Kalau wanita ada pangkat atau kerja yang bagus ditunjang fisik yang bagus, kemungkinan besar uangnya. Kalau wanita biasa saja, nggak segitu juga. Saya banyak teman dari Makassar terutama Bugis," tambah netizen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI