Suara.com - Bulan Zulhijah merupakan salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Bagi umat muslim yang memperbanyak ibadah di bulan Dzulhijjah akan dilipatgandakan pahalanya salah satunya puasa Tarwiyah sesuai hadits puasa tarwiyah menjelang Idul Adha.
Di antara amalan selain yang utama seperti Hari Raya Idul Adha di bulan Zulhijah, adalah puasa tarwiyah dan arafah pada tanggal 8 - 9 Zulhijah sesuai hadits puasa tarwiyah menjelang Idul Adha.
Istilah tarwiyah berasal dari kata tarawwa yang artinya membawa bekal air. Hal ini karena pada hari tarwiyah, jamaah haji membawa bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Minta.
Anjuran puasa hari tarwiyah 8 Zulhijah masih menjadi perdebatan di kalangan para ulama. Ada yang menganggap puasa tarwiyah disyariatkan dan ada yang memandang puasanya ini tidak disyariatkan.
Baca Juga: 5 Resep Menu Idul Adha Khas dan Jadi Favorit Keluarga, Ada Rendang Padang
“Puasa di hari Tarwiyah akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa Arafah akan mengampuni dosa dua tahun.” (HR Tirmidzi).
Dalam hadist tersebut, disebutkan bahwa puasa tarwiyah dapat diampuni dosa setahun yang lalu dan puasa arafah dapat diampuni dosa dua tahun. Namun hadist tersebut dinilai dhaif atau tidak kuat riwayatnya.
Meski demikian, para ulama sepakat bahwa umat muslim boleh mengamalkan puasa tarwiyah hanya untuk memperoleh keutamaan selagi hadis tersebut tidak berkaitan dengan masalah akidah dan hukum. Sebagian ulama juga mengacu kepada hadist yang diriwayatkan istri Rasulullah SAW.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR Abu Daud No. 2437).
Dalam hadist puasa tarwiyah menjelang Idul Adha tersebut tidak menyebutkan secara khusus anjuran puasa tarwiyah melainkan berpuasa 9 hari di awal bulan Zulhijah atau sebelum Hari Raya Idul Adha.
Baca Juga: Bacaan Latin Niat Puasa Tarwiyah, Lengkap dengan Dalil dan Keutamaannya
Puasa 9 hari di awal bulan Zulhijah juga mengacu pada puasa tarwiyah yang dilaksanakan pada 8 Zulhijah.
Sementara itu, para ulama telah sepakat terhadap sunnah puasa arafah. Hal ini sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Tiada dari hari dalam setahun aku berpuasa lebih aku sukai daripada hari Arafah." (HR Baihaqi).
Adapun hadist lain yang menyebutkan keutamaan puasa arafah sebagai berikut.
“ … Dan puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) –aku mengharap dari Allah menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu.” (HR Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, dan lain-lain).
Demikian informasi seputar hadist puasa tarwiyah menjelang Idul Adha. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan Anda seputar puasa tarwiyah dan arafah.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat