Mount Vera Agrotech, Sentra Budidaya dan Pengolahan Lidah Buaya di Gunung Kidul

Senin, 04 Juli 2022 | 10:27 WIB
Mount Vera Agrotech, Sentra Budidaya dan Pengolahan Lidah Buaya di Gunung Kidul
Sentra budidaya dan pengolahan lidah buaya di Gunung Kidul (Suara.com/ Dita Alvinasari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mount Vera Agrotech merupakan sentra budidaya dan pengolahan tanaman lidah buaya yang ada di Gunung Kidul. Tepatnya berada di Padukuhan Jeruklegi RT/06, RW/05, Kelurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Awal Berdiri

Awal berdirinya sentra ini dimulai dari hasil mencoba-coba membudidayakan lidah budaya secara individu di depan rumah. Hal ini dilakukan oleh Sumarni dan anaknya yang bernama Alan Efendi pada tahun 2014. 

Pada tahun 2014, anaknya yang saat ini menjabat sebagai founder dari Mount Vera Agrotech ini mendatangkan bibit lidah buaya dari Jawa Timur sejumlah 500 bibit.

Baca Juga: Pesona Pasar Seafood Pantai Kukup, Liburan Bonus Wisata Kuliner

Sentra budidaya dan pengolahan lidah buaya di Gunung Kidul (Suara.com/ Dita Alvinasari)
Sentra budidaya dan pengolahan lidah buaya di Gunung Kidul (Suara.com/ Dita Alvinasari)

"Jadi awal budidaya aloe vera di tahun 2014. Awal mula itu, dari ide Mas Alan mendatangkan bibit dari Jawa Timur sebanyak 500 bibit," kata Sumarni saat ditemui dalam acara Tebar Hewan Ternak 1443 H Dompet Dhuafa.

Sumarni menjelaskan bahwa lidah buaya yang ditanam berjenis Aloe sinensis Baker dan barbadensis Milleer. Dua jenis lidah buaya ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan makanan, minuman, dan kosmetik.

Pada saat awal memulai budidaya, lidah buaya yang dipanen akan diolah menjadi minuman yang kemudian akan dipasarkan ke pedagang keliling hingga pasar.

"Setelah kita budidaya dan cukup umur, karena umurnya itu paling tidak satu tahun baru bisa dipanen. Kita mulai minuman sebelum ada pendampingan Dompet Dhuafa. Kira-kira saya hanya membuat minuman sejumlah 50 sampai 100 cup. Itu diterima masyarakat karena bagus untuk kesehatan. Saat subuh nanti kita jual ke pedagang keliling sampai pasar," jelas Sumarni.

Pendampingan Dompet Dhuafa

Baca Juga: Journey to JogjAgroWisata Tebar Hewan Kurban 1443 H, Bersama Dompet Dhuafa Kunjungi Pasar Ikan Mina Padi di Bantul

Sentra budidaya dan pengolahan lidah buaya di Gunung Kidul (Suara.com/ Dita Alvinasari)
Sentra budidaya dan pengolahan lidah buaya di Gunung Kidul (Suara.com/ Dita Alvinasari)

Dompet Dhuafa memberikan donasi bibit lidah buaya kepada 100 Kelompok Wanita Tani (KWT) Mount Vera Agrotech.

"Alhamdulillah saya dipertemukan dengan Dompet Dhuafa dan didampingi. Masyarakat terutama ibu-ibu dalam kelompok KWT itu dibantu dengan bibit, satu orang 50 bibit," lanjutnya.

Setelah adanya pendampingan dari Dompet Dhuafa, sentra ini pun semakin berkembang. Produk yang dihasilkan dari budidaya ini pun semakin bervariasi.

Produk Olahan

Kelompok Wanita Tani (KWT) Mount Vera Agrotech di Gunung Kidul ini mengembangkan dan mengelola tanaman lidah buaya menjadi minuman instan dengan berbagai kemasan, seperti gelas/cup dan botol plastik. Harga per-cup Rp2.500,00, sedangkan harga per-botol Rp10.000,00.

Tidak hanya mengolah menjadi minuman yang menyegarkan, ada pula produk nata de Aloe Vera, snack keripik yang dikenal dengan Mr. Kriuk, permen lidah buaya, kopi, dan masih banyak lagi.

Produk-produk lidah buaya dari KWT Vera Agrotech bisa kamu temukan secara online di marketplace, pasar.id, dan sejumlah toko di Gunung Kidul.

Selain menjual beberapa produk di atas, sentra ini juga menjual bibit, pelepah, lendir dari lidah buaya.

Produk dalam Proses BPOM

Menurut penjelasan dari Sumarni, produk yang diproduksi oleh Mount Vera Agrotech ini sedang dalam proses BPOM. Produknya baru diuji di laboratorium yang ada di Bandung.

"Sekarang saya baru mengurus BPOM. Sudah mengirim sample dan sekarang baru diuji di laboratorium di Bandung," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI