Suara.com - Wabah Covid-19 di Korea Utara dimulai dengan warga menyentuh "benda asing" yang jatuh di dekat perbatasan Korea Selatan. Hal ini diklaim media pemerintah di Pyongyang.
Warga diimbau untuk waspada di sekitar benda-benda yang mungkin telah meledak melintasi perbatasan dari Selatan.
Selama bertahun-tahun para aktivis di Korea Selatan telah menerbangkan balon melintasi perbatasan untuk mengirim selebaran dan bantuan kemanusiaan.
Sebagai tanggapan, Seoul mengatakan "tidak ada kemungkinan" Covid-19 bisa melintasi perbatasan dengan cara itu.
Menurut media pemerintah Korea Utara, penyelidikan resmi menemukan dua orang yang terinfeksi Covid-19 pada awal wabah, setelah melakukan kontak dengan bahan tak dikenal di dekat perbatasan Korea Selatan.
Seorang tentara berusia 18 tahun dan anak berusia lima tahun dites positif terkena virus pada awal April lalu, setelah menemukan benda-benda di sebuah bukit di Ipho-ri, lapornya.
"Virus Covid-19 yang ganas ... telah menyebar dengan cepat di DPRK [Korea Utara]," kata media pemerintah dilansir laman BBC, Minggu (3/7/2022).
Sebagai hasil dari penyelidikan, orang-orang di negara itu diinstruksikan untuk "waspada menangani hal-hal asing yang datang oleh angin dan fenomena iklim lainnya dan balon di daerah-daerah di sepanjang garis demarkasi dan perbatasan."
Siapa pun yang melihat benda aneh diinstruksikan untuk segera melaporkannya sehingga dapat segera dipindahkan oleh tim darurat anti-epidemi.
Baca Juga: Korea Utara Jadi Negara Penyumbang Aksi Kejahatan Kripto Terbanyak di Dunia
Meskipun laporan itu tidak menyebut Korea Selatan secara langsung, kementerian unifikasi Seoul membantah keras penjelasan Korea Utara tentang bagaimana Covid-19 bisa masuk ke negara itu.