Covid-19 Naik Dua Hari Berturut-turut di Angka 2.000 kasus, Jubir Covid-19: Bisa Saja Karena Lengahnya Prokes

Jum'at, 01 Juli 2022 | 20:42 WIB
Covid-19 Naik Dua Hari Berturut-turut di Angka 2.000 kasus, Jubir Covid-19: Bisa Saja Karena Lengahnya Prokes
Wiku Adisasmito. (covid19.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut terjadi peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan di angka 2.000 kasus per hari.

Sehingga peningkatan kasus Covid-19 saat ini harus segera ditekan.

"Di Indonesia sendiri selama dua hari berturut-turut, kasus harian terus berada di atas angka 2.000 kasus," ujar Wiku dalam jumpa pers di Youtube BNPB, Jumat (1/7/2022).

"Meskipun angka ini terbilang tidak besar, jika dibandingkan dengan angka-angka pada berbagai puncak kasus yang telah kita lewati, namun tetap perlu segera ditekan agar tidak semakin bertambah," katanya.

Baca Juga: Melonjak! Kasus Positif Covid-19 Indonesia Capai 620 Persen Dalam Sebulan

Diketahui, penambahan kasus Covid-19 2.248 kasus pada 30 Juni 2022 dan pada Jumat 1 Juli 2022 penambahan kasus Covid-19 yakni 2.049 kasus.

Wiku menyebut jika berkaca pada grafik kasus perbulan di tahun 2021, di bulan yang sama Mei hingga Juni, terjadi kenaikan sebesar lebih dari 200.000 kasus. Yaitu dari 153.000 kasus menjadi 356.000 kasus selama 2 bulan.

"Angka ini mencapai puncak di bulan Juli 2021 sebesar total penambahan lebih dari satu juta kasus selama bulan Juli 2021," ucap Wiku.

Wiku pun mengingatkan pada tahun lalu kenaikan kasus Covid-19 terjadi karena momentum Idul Fitri, Idul Adha dan periode libur anak sekolah. Namun kata Wiku di tahun 2022, angka kasus Covid-19 pada periode bulan yang sama, terbilang jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu.

Ia menuturkan jika di tahun lalu mencapai 350.000 kasus dalam satu bulan, di bulan Juni 2022, hanya sebesar 31.000 kasus bulan ini.

Baca Juga: Update: Positif Covid-19 Indonesia Naik 2.167 Kasus, 15.310 Orang Masih Dirawat

"Angka di bulan lalu yaitu bulan Mei, bahkan lebih kecil lagi yaitu hanya 8.000 kasus bulanan. Di satu sisi angka yang rendah ini jika dibandingkan dengan tahun lalu, menunjukkan bahwa terus memperbaiki situasi ke arah yang lebih baik," papar Wiku.

Lebih lanjut, Wiku memaparkan di sisi lain, masyarakat harus waspada karena adanya kenaikan lebih dari 23.000 kasus dalam satu bulan. Hal ini kata Wiku menandakan bahwa tingkat penularan di tengah masyarakat semakin meluas.

Terlebih puncak kasus Covid-19 tertinggi terjadi pada Juli 2021 yakni lebih dari satu juta kasus dalam satu bulan.

Karena itu, Wiku meminta masyarakat untuk tetap waspada bahaya penularan covid-19. Hal ini menyusul periode libur anak sekolah, peningkatan mobilitas di tempat wisata hingga aktivitas jelang Idul Adha.

"Perlu Kita waspadai karena saat ini merupakan periode libur anak sekolah yang cenderung meningkatkan mobilitas masyarakat ke tempat-tempat wisata. Selain itu aktivitas masyarakat menjelang Iduladha," papar Wiku.

Tak hanya itu, Wiku juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker sebagai tameng dari penularan covid-19.

"Adanya kenaikan kasus ini bisa saja terjadi karena mulainya lengahnya kita, dalam menaati protokol kesehatan karena terlena dengan keadaan yang terkendali. Saya mengajak semua masyarakat untuk terus melakukan protokol kesehatan dan benar-benar disiplin menjaga diri keluarga serta lingkungan tempat tinggal, agar tidak menjadi klaster baru penularan covid-19," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI