Suara.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau MenPAN RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Tjahjo wafat usai menjalani perawatan intensif di RS tersebut sejak pertengahan Juni.
Banyak yang dikerjakan politisi senior PDIP itu sejak menduduki kursi MenPAN RB. Salah satunya, memperjuangkan hak aparatur sipil negara atau ASN untuk uang pensiun yang tinggi.
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian PANRB, Tjahjo sempat berdiskusi terkait pengelolaan dana tabungan ASN dengan Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Kopri) Zudan Arif Fakhrullah serta PT Taspen.
Diskusi membahas pengelolaan iuran bulanan yang dikelola PT Taspen bagi ASN sejak awal karir sampai akhir masa kerja ASN.
Baca Juga: Tiba di Kantor KemenPAN RB, Wapres Ma'ruf Langsung Jadi Imam Salat Jenazah Tjahjo Kumolo
Tjahjo berharap, iuran tabungan ASN itu dikelola dengan baik oleh PT Taspen, sehingga nantinya ASN bisa mendapatkan hasil tabungannya dengan jumlah yang signifikan.
"Syukur-syukur ASN yang pensiun dapat kompensasi tabungan pensiunannya bisa mencapai satu miliar, yang merupakan hasil dari iuran tabungan pegawai yang saat ini baru mencapai puluhan juta rupiah," kata Tjahjo.
Pembicaraan ini dilakukan karena pengelolaan keuangan PT Taspen saat ini dinilai dalam kondisi sehat. Tjahjo berharap agar pengelolaan iuran ASN bisa dilakukan dengan baik sehingga nantinya ASN bisa memperoleh jumlah tabungan secara maksimal saat pensiun kelak.
Sebagai Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo dalam menjabarkan visi misi Presiden Joko Widodo yang berkaitan reformasi birokrasi, tak sekedar memikirkan penyederhanaan birokrasi namun juga memikirkan kesejahteraan ASN. Termasuk tunjangan serta tabungan ASN kelak saat pensiun.
"ASN yang dari awal kerja sampai akhir masa kerja dengan bekerja secara maksimal dan dengan iuran bulanan yang diperhitungkan yang dikelola oleh Taspen, sehingga ASN mendapatkan dana tabungan pegawai yang diberikan Taspen secara maksimal syukur bisa mencapai Rp1 miliar," pungkas dia.
Baca Juga: Tak Pernah Marah dan Mengeluh, Almarhum Tjahjo Kumolo jadi Sosok Panutan Kader Muda PDIP