Suara.com - Pemerintah telah resmi menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada tanggal 1 Juli 2022. Maka dengan begitu Hari Raya Idul Adha 1443 H akan diperingati pada 10 Juli 2022 setelah sebelumnya diputuskan melalui sidang isbat pada Rabu, 29 Juni 2022. Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan qurban, lantas bagaimana hukum qurban sebelum aqiqah?
Berkurban namun belum aqiqah masih menjadi problematika di tengah masyarakat. Banyak yang menanyakan tentang hukumnya, hingga tak heran jika pertanyaan itu akan ada setiap tahun menjelang Hari Raya Qurban. Ada anggapan dari beberapa masyarakat yang menyatakan tidak sah ibadah qurban jika belum melaksankan aqiqah sebelumnya. Lantas, apa hukum qurban sebelum aqiqah?
Sebelum mengulas lebih jauh, pahami terlebih dahulu perbedaan mendasar tentang qurban dan aqiqah. Meskipun sama-sama menyembelih hewan seperti kambing, domba, sapi atau unta. Namun keduanya memiliki pengertian makna dan tujian.
Perbedaan Qurban dan Aqiqah
Sebelum mengetahui hukum qurban sebelum aqiqah, simak dulu perbedaan Qurban merupakan proses penyembelihan hewan dengan tujuan untuk menjalankan ibadah sunnah kepada Allah di Hari Raya Haji atau Idul Adha. Pelaksanaan qurban bertepatan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyriq setelahnya yaitu 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Perintah berkurban tertuang dalam Al-Quran surat Al-Kautsar ayat 2 yang artinya:
“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (Al-Kautsar ayat 2).
Dari ayat tersebut diketahui bahwa berqurban menjadi Jembatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, ibadah qurban juga menjadi wadah umat Islam untuk mengingat Allah SWT sebagai pencipta dan penguasa manusia, bumi, alam semesta berserta seisinya.
Sedangkan aqiqah memiliki arti memotong atau menyembelih hewan dalam rangka tasyakuran atau ucapan rasa syujur kepada Allah SWT karena kelahiran anaknya. Baik itu anak laik laki-laki maupun perempuan yang disertai dengan pemotongan sebagian rambut bayi dan pemberian nama. Waktu pelaksanaannya dianjurkan pada hari ketujuh atau angka kelipatannya, keempat belas, kedua puluh satu dan seterusnya.
Baca Juga: Doa Setelah Sholat Idul Adha 2022 dan Tata Caranya, Lengkap!
Berbeda dengan qurban yang dilakukan oleh diri sendiri, yang disyariatkan untuk melakukan aqiqah adalah orang tua bayi yang bersangkutan. Bukan diri si bayi yang baru lahir iti, juga tidak diwajibkan jika bayi ini sudah tua untuk aqiqah sendiri. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya: