Suara.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengaku sangat kehilangan Menpan RB yang juga politisi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. Moeldoko berujar hubungan dirinya dengan Tjahjo sangat dekat.
Di mata Moeldoko, Tjahjo merupakan pribadi yang baik dan rendah hati.
"Secara pribadi saya sangat dekat dengan beliau. Beliau seorang yang humble, bilau konsern dengan pekerjaan," kata Moeldoko di rumah duka di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan.
Selain itu bagi Moeldoko, Tjahjo merupakan sosok yang visioner.
Baca Juga: Dijerat Pasal Berlapis, Berikut Fakta Penahanan Roy Suryo
"Sangat memahami perkembangan ke depannya, saya selalu diberikan catatan-catatan itu mengesankan bagi saya," kata Moeldoko, Jumat (1/7/2022).
Moeldoko lantas menyampaikan kenangan yang tidak terlupakan selama kenal dan bekerja dengan Tjahjo.
"Kedekatan saya dengan beliau yang selama ini memiliki emosi yang tinggi atas pekerjaan yang kita kerjakan bersama-sama," kata Moeldoko.
Sebelumnya, Moeldoko mengatakan bahwa Presiden Jokowi sudah mengetahui kabar meninggalnya Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo.
Hal itu dikatkan Moeldoko usai berkunjung ke rumah duka Tjahjo di Jalan Widya Chandra IV, Nomor 22, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Begini Situasi Persiapan di TMP Kalibata Jelang Pemakaman MenPAN RB Tjahjo Kumolo
"Pastinya sudah tahu," kata Moeldoko, Jumat (1/7/2022).
Diketahui Jokowi saat ini masih berada di luar negeri. Dalam agenda kunjungan, Jokowi telah berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) setelah kunjungan dari Moscow dalam rangka menemui Presiden Rusia Vladimir Putin.
Jokowi sebelumnya juga sempat melakukan kunjungan ke Ukraina guna bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Usai melakukan kunjungan kerja di UEA, Presiden Jokowi dan Iriana dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Jumat sore waktu setempat
Sementara itu terkait meninggalnya Tjahjo, Moeldoko menyatakan sangat berduka. Ia berujar kepergian Tjahjo merupakan kehilangan yang besar.
"Yang jelas kita semua bangsa Indonesia telah kehilangan tokoh besar, tokoh nasional dan saya sangat tahu beliau dalam pengabdiannya sungguh-sungguh ingin memajukan aparatur negara yang unggul dan usaha keras beliau dalam upaya reformasi birokrasi," kata Moeldoko.