Suara.com - Dalam waktu dekat, seluruh umat muslim di seluruh dunia akan memperingati Hari Raya Idul Adha 1443 H. Sebelum Idul Adha tiba, umat muslim dapat melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Apa hukum puasa Tarwiyah?
Saat Idul Adha, umat muslim melaksanakan sholat Idul Adha dan dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban. Namun sebelum itu amalan puasa Tarwiyah dan Arafah jangan dilewatkan. Mengapa demikian apakah hukum puasa Tarwiyah itu wajib?
Suara.com telah merangkum penjelasan tentang hukum puasa Tarwiyah beserta bacaan niat, tata cara dan waktu pelaksanaannya.
Hukum Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah merupakan puasa yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah yang bertepatan pada 8 Zulhijah atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Berdasarkan istilah, Tarwiyah berasal dari kata tarawwa yang artinya membawa bekal air. Sebab pada hari Tarwiyah, jamaah haji membawa bekal air zam-zam untuk persiapan Arafah dan menuju ke Mina.
Namun puasa Tarwiyah hukumnya tidak wajib. Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah atau puasa yang dianjurkan untuk dilakukan berdasarkan perintah Rasulullah SAW.
Apabila umat muslim mengerjakan puasa Tarwiyah akan mendapatkan pahala, jika tidak dilaksanakan maka tidak akan berdosa.
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah
Sebelum berpuasa Tarwiyah, umat muslim terlebih dahulu melafalkanbacaan niat puasa Tarwiyah sebagai berikut.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, 850 Sapi di Kuningan Sembuh dari PMK
“Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘aalaa.”