Suara.com - Kasus unlawful killing terhadap enam laskar Front Pembela Islam (FPI) menjadi catatan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menjelang hari ulang tahun Bhayangkara ke-76 yang akan dirayakan pada Jumat 1 Juli 2022.
Anggota Divisi Riset dan Dokumentasi KontraS Rozy Brilian menyebut, dalam kasus tersebut kepolisian berupaya untuk menghilangkan atau mengaburkan jejak atas penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap enam laskar FPI yang tewas tertembak. Hal itu dibuktikan dari kesaksian Komnas HAM yang dihadirkan dalam persidangan kasus tersebut.
"Dalam proses persidangan terungkap bahwa sejumlah warga sekitar (lokasi kejadian) diduga mengalami intimidasi oleh aparat untuk tidak merekam peristiwa dan bahkan diminta untuk menghapus file rekaman atas peristiwa penangkapan yang terjadi," kata dia saat konferensi pers di Kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Kamis (30/6/2022).
KontraS lantas mengungkap, sepanjang periode Juli 2021-Juni 2022 terdapat 36 kasus penembakan di luar hukum yang diduga dilakukan oleh kepolisian. Berdasarkan temuannya, dari 36 kasus mengakibatkan 37 orang tewas dan 7 orang lainya mengalami luka-luka.
Rozy mengungkapkan, terduga pelaku dari kasus penggunaan senjata api di luar hukum di dominasi anggota polisi di tingkat Polres yakni sebanyak 29 kasus, tingkat Polda 6 kasus, dan Polsek 1 kasus.
Penggunaan senjata api yang tidak terukur dilakukan ke terduga pelaku kejahatan, bahkan terhadap pelaku yang sudah tidak berdaya.
"Kami setidaknya menemukan sebanyak enam kasus tindakan kepolisian yang menggunakan senjata api pada terduga pelaku kejahatan yang bahkan sudah tidak melakukan perlawanan," ungkap Rozy.
Sementara itu, secara keseluruhan dari temuan KontraS sepanjang Juli 2021-Juni 2022 terdapat 677 peristiwa kekerasan yang diduga dilakukan kepolisian. Akibatnya, sebanyak 59 orang harus meregang nyawa dan 928 orang luka-luka, serta 1.240 orang ditangkap.
Dibanding pada catatan KontraS tahun lalu, angka pelanggaran yang dilakukan kepolisian mengalami peningkatan pada tahun ini. Pada periode Juni 2020-Mei 2021 setidaknya terdapat 651 kasus kekerasan.
Baca Juga: KontraS Temukan 36 Kasus Penyalahgunaan Senjata Api oleh Polisi Hingga Mengakibatkan 37 Orang Tewas
Jenis kekerasannya juga didominasi penggunaan senjata api yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia dan 98 orang luka-luka.