Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Iriana Jokowi berangkat menuju Rusia pada Kamis (30/6/2022). Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi akan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin.
Jokowi dan Iriana tiba di Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia sekitar pukul 06.30 waktu setempat. Sebelumya, mereka telah menempuh perjalanan selama 11 jam menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB) dari Ukraina.
Dari stasiun, Jokowi dan Iriana beserta rombongan langsung menuju Bandar Udara Internasional Rzeszow-Jasionka, Polandia dan langsung bertolak menuju ke Bandara Vnukovo II di Moskow, Rusia dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA-1 sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Jokowi dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin pada siang hari.
Baca Juga: 8 Manfaat Kedelai Muda untuk Ibu Menyusui
Dalam kunjungan kerja kali ini, Jokowi dan Iriana didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Bawa Pesan Presiden Zelenskyy
Sebelum menemui Presiden Putin, Jokowi sempat menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022) kemarin.
Pada pertemuannya dengan Presiden Zelenskyy, Jokowi menyampaikan kalau kunjungannya ke Ukraina semata-mata perwujudan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.
"Saya sampaikan ke Presiden Zelenskyy bahwa kunjungan ini saya lakukan sebagai manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina," kata Jokowi.
Baca Juga: Kerap Didekati Brondong Seumuran Cucu, Mpok Atiek Curiga: Harta Kita Mau Dikuras
Jokowi kemudian menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Meskipun masih sangat sulit dicapai, ia tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur.
"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," ucapnya.
Selanjutnya, Jokowi juga menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak perang bagi kemanusiaan. Dengan kemampuan yang ada, rakyat dan pemerintah Indonesia berusaha memberikan kontribusi bantuan termasuk obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.
Di samping itu, Kepala Negara menyampaikan pentingnya Ukraina bagi rantai pasok pangan dunia. Menurutnya, semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.
"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," tegasnya.