Mengapa Haji 2022 Mendapat Gelar Haji Akbar? Ini Penjelasannya

Kamis, 30 Juni 2022 | 14:13 WIB
Mengapa Haji 2022 Mendapat Gelar Haji Akbar? Ini Penjelasannya
Mengapa Haji 2022 Mendapat Gelar Haji Akbar? Ini Penjelasannya - Umat muslim berdoa saat melaksanakan wukuf di Jabal Rahmah, Sabtu (10/8[). ANTARA FOTO/Hanni Sofia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibadah haji yang dibuka setelah dua tahun vakum ternyata langsung bisa mendapatkan gelar haji Akbar. Mengapa haji 2022 bisa disebut haji Akbar?

Perlu diketahui, Arab Saudi telah menetapkan hari Arafah yakni wukuf sebagai rukun dan puncak haji 9 Zulhijjah 1443 jatuh pada Hari Jumat 8 Juli 2022.

Mengutip informasi kantor berita resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA), Arab Saudi juga menetapkan 30 Juni 2022 sebagai awal bulan Zulhijah. Bulan Sabit menandai awal bulan Zulhijah 1443, telah terlihat di Tumair, Arab Saudi.

Penetapan tanggal ini berbeda satu hari dibandingkan pemerintah Indonesia. Berdasarkan sidang Isbat pada Rabu (29/6/2022), ditetapkan 1 Zulhijah yakni pada 1 Juli 2022. Dengan begitu, Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022 atau 10 Zulhijah.

Baca Juga: Indonesia Tak Bisa Maksimalkan Kuota Tambahan Haji Tahun Ini, Begini Kata Kemenag

Menurut Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nasrullah Jasam, jatuhnya puncak haji atau wukuf Arafah pada Hari Jumat, memang banyak dinantikan umat Islam yang melaksanakan ibadah haji dengan berbagai keistimewaannya. Namun begitupun, wukuf Arafah dihari apapun selain Jumat tidak lebih mabrur ibadahnya.

"Wukuf arafah pada Jumat itu banyak yang menyebut Haji Akbar. Menjadi istimewa karena hari Jumat itu sebagai Sayyidul Ayyam atau pemimpin hari-hari lainnya. Sehingga disitu banyak berkumpul kebaikan," ujarnya kepada tim Media Center Haji (MCH) di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah, Arab Saudi, Rabu (29/6/2022).

Sebagaimana telah diprediksi sebelumnya, haji akbar terjadi pada puncak haji 2022. Haji Akbar adalah hari Arafah tanggal 9 Dzulhijah. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Haji Akbar adalah hari disembelihnya kurban.

Konsultan Pembimbing Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, Aswadi memberikan penjelasan tentang Haji Akbar. Menurutnya, Haji Akbar bisa meningkatkan semangat beribadah bagi seluruh jemaah haji di seluruh dunia, khususnya jemaah haji Indonesia.

"Sebenarnya haji akbar itu meningkatkan semangat untuk beribadah karena Nabi Muhammad SAW itu haji wada' dan haji akbar hanya sekali," kata Aswadi kepada Media Center Haji (MCH) di Makkah.

Baca Juga: Data KKIH: Penyakit Jantung Paling Banyak Diderita Jemaah Haji

Pelaksanaan haji yang jatuh pada hari Jumat pun memiliki keistimewaan. Pasalnya hari Jumat merupakan Sayyidul Ayyam atau rajanya hari.

Pada hari Jumat juga terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturrahim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI