Suara.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Rabu (29/6/2022) untuk menyikapi polemik dugaan penistaan agama dan pencabutan izin 12 outlet Holywings di DKI Jakarta.
SKPD yang hadir pada rapat tersebut di antaranya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta (PPKUKM), dan Badan Penerimaan Daerah (Bapenda) DKI.
Rapat tersebut juga diikuti sejumlah perwakilan dari manajemen Holywings Indonesia. Seperti apa jalannya rapat kerja tersebut? Simak deretan fakta manajer Holywings datang ke rapat Komisi B DKI Jakarta.
1. Rapat tak hanya membahas soal Holywings
Rapat kerja yang digelar Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Rabu lalu sejatinya tak hanya membahas masalah yang membelit kafe dan bar Holywings. Secara umum, rapat tersebut membahas sejumlah persoalan mengenai dunia hiburan di DKI Jakarta.
Selain masalah Holywings, rapat tersebut juga membahas mengenai acara Bungkus Night yang sempat ramai beberapa waktu lalu. Adapun Bungkus Night adalah acara di salah satu spa di bilangan Jakarta selatan, dimana di dalam acara tersebut terdapat praktik prostitusi terselubung.
2. Rapat kerja dihadiri General Manager Holywings
Selain jajaran SKPD, perwakilan Holywings juga hadir dalam rapat kerja yang digelar Komisi B DPRD DKI Jakarta tersebut.
Mereka adalah General Manager Project Company Holywings Indonesia, Yuli Setiawan dan dan Rizal Yudhistira dari Manajemen Operasional Holywings.
Baca Juga: Holywings Masih Jadi Sorotan, Jual Menu Sayap Ayam Enggak Sih?
Dalam kesempatan itu, Yuli Setiawan mencoba untuk memberikan klarifikasi mengenai promosi minuman keras untuk pemilik nama Muhammad dan Maria, yang sempat membuat heboh beberapa waktu lalu.
3. Anggota Komisi B DPRD DKI kesal dengan kehadiran perwakilan Holywings
Kehadiran perwakilan Holywings dalam rapat tersebut ternyata memicu emosi salah satu anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, yakni Gilbert SImanjuntak.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan, dua perwakilan Holywings tersebut sebenarnya tidak pantas untuk datang ke rapat itu.
Gilbert bahkan menyebut, kehadiran dua perwakilan Holywings itu merupakan sebuah pelecehan.
"Sebenarnya Anda tidak layak duduk di sini. Ini pelecahan. Kalau owner sekalipun yang datang, kalau DPRD tidak mau, belum tentu akan diterima," ucapnya.
4. Holywings dinilai telah berulangkali bikin kesalahan
Lebih lanjut, anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDI Perjuangan, Gilbert SImanjuntak mengatakan, Holywings telah berulang kali melakukan pelangaran.
Ia lalu menyebutkan sederet pelanggaran tersebut, mulai dari pelanggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), promo yang menyinggung SARA hingga kafe dan bar tersebut yang tidak memiliki sertifikat.
Tanpa ragu, Gilbert menyebut manajemen Holywings sombong.
"Dulu Covid-19 kalian kumpul kumpul, bukan kali ini kalian bikin masalah. Kalian sombong harusnya kalian belajar," katanya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan