Suara.com - Pemerintah Inggris pada Rabu (29/6/2022) mengatakan bahwa akan memberikan bantuan militer tambahan ke Ukraina senilai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp17,84 triliun.
Sementara itu, NATO menyebut Rusia sebagai "ancaman langsung" terbesar bagi keamanan Barat.
Tambahan dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina, termasuk pertahanan udara, pesawat nirawak, perlengkapan elektronik baru untuk peperangan, dan ribuan peralatan untuk tentara Ukraina.
"Senjata, peralatan, dan pelatihan dari Inggris mengubah pertahanan Ukraina untuk melawan serangan gencar ini. Dan kami akan terus berdiri tegak di belakang rakyat Ukraina untuk memastikan Putin gagal di Ukraina," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: 13 Juta Orang Terancam Kelaparan Jika Perang Rusia dan Ukraina Terus Berlanjut
Pemberian dana tambahan itu diputuskan setelah Inggris mengatakan pada Mei lalu bahwa akan memberi tambahan dalam bentuk dukungan militer dan bantuan ke Ukraina senilai 1,3 miliar pound.
Tahun ini, total dukungan militer dan bantuan ekonomi dari Inggris ke Ukraina mencapai 3,8 miliar pound atau senilai Rp68,53 triliun.
Pasukan Ukraina juga telah memulai pelatihan di Inggris setelah Johnson menawarkan untuk membuka program besar yang dapat melatih hingga 10.000 tentara setiap empat bulan.
Sementara itu, dalam pertemuan puncak yang didominasi pembicaraan tentang invasi Rusia, NATO menyetujui rencana untuk memodernisasi angkatan bersenjata Ukraine.
Aliansi pertahanan itu mengatakan mereka mendukung sepenuhnya "perlawanan heroik" Ukraina.
Baca Juga: Ke Rusia, Jokowi Bawa Pesan Zelensky untuk Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan lewat video pada pertemuan NATO di Madrid itu bahwa Ukraina membutuhkan 5 miliar dolar per bulan untuk pertahanan dan perlindungan. (Antara/Reuters)