KKHI Mekkah Siapkan 10 Bus Bagi Jamaah Haji Sakit Untuk Safari Wukuf

Erick Tanjung Suara.Com
Rabu, 29 Juni 2022 | 22:18 WIB
KKHI Mekkah Siapkan 10 Bus Bagi Jamaah Haji Sakit Untuk Safari Wukuf
Ilustrasi--Umat muslim berdoa saat melaksanakan wukuf di Jabal Rahmah. (Antara/Hanni Sofia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Kantor Kesehatan Haji Indonesia atau KKHI daerah kerja Mekkah sudah menyiapkan 10 bus untuk safari wukuf jamaah haji yang sakit.

"Kami menyediakan kurang lebih 10 bus. Empat bus untuk jamaah sakit yang posisinya dibaringkan dan enam bus disiapkan untuk jamaah safari wukuf dalam kondisi duduk," kata Kepala KKHI Mekkah, Andi Ardjuna Sakti di Mekkah, Rabu (29/6/2022).

Untuk bus yang duduk, jumlah kursi yang diisi kurang lebih 50 persen, dengan estimasi satu bus dapat membawa 25 jamaah. Sehingga total sekitar 125 jamaah haji bisa disafariwukufkan dengan bus.

Sedangkan untuk jamaah yang berbaring disiapkan empat bus dengan kapasitas masing-masing bus kurang lebih diisi enam sampai delapan jamaah.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Ini Jadwal Baru Lempar Jumrah untuk Jemaah Haji Indonesia

Pada setiap bus, KKHI Mekkah akan menugaskan tim yang terdiri dari dokter, perawat dan tenaga pendukung kesehatan atau TPK.

Kemudian setiap bus akan diisi pembimbing ibadah. Jadi jamaah yang akan disafariwukufkan tidak akan terlepas dari pelayanan kesehatan dan ibadah yang merupakan kolaborasi antara Kemenag dan Kemenkes, katanya.

Dia mengatakan sampai saat ini sudah 61 jamaah peserta calon safari wukuf. Tim kesehatan KKHI Mekkah yang menjadi penentu jamaah haji yang akan jalani safari wukuf.

Ardjuna mengatakan data jamaah yang ikut safari wukuf ini, sifatnya masih sementara dan bisa berubah. Tergantung dari hasil penilaian tim dokter safari wukuf.

Tim kesehatan KKHI Mekkah masih terus mengevaluasi jamaah haji yang sudah masuk data safari wukuf hingga 8 Dzulhijah.

Baca Juga: Satu Jamaah Haji Asal Probolinggo Meninggal di Mekkah, Istrinya Ditinggal

"Kita akan mengevaluasi kesehatan jamaah sampai H-1. Di H-1 nanti inilah diperkirakan semua jamaah yang akan disafariwukufkan kita akan dapatkan datanya," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI