Punya Harta Rp 178 Miliar, Wanita Ini Malah Hidup Miskin Bareng Suami dan Anak di Pinggiran Kota, Ternyata...

Rabu, 29 Juni 2022 | 18:49 WIB
Punya Harta Rp 178 Miliar, Wanita Ini Malah Hidup Miskin Bareng Suami dan Anak di Pinggiran Kota, Ternyata...
Ilustrasi Seseorang yang Memiliki Banyak Uang (unsplash.com/Viacheslav Bublyk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa yang akan Anda lakukan jika mempunyai uang ratusan miliar rupiah? Mulai dari memenuhi kebutuhan primer hingga membeli ini itu untuk menyenangkan hati, tampaknya semua bisa dibeli, bukan?

Sayangnya pengalaman serupa ternyata tidak bisa dirasakan oleh Clare Brown, seorang wanita asal Australia yang baru-baru ini menceritakan kisah hidupnya di sebuah program bertajuk A Current Affair.

Pasalnya, walaupun ia secara teknis memiliki aset dan harta sampai total 12 juta dolar, atau setara Rp 178 miliar, Clare ternyata sama sekali tidak bisa membelanjakan uang tersebut.

Ilustrasi harta warisan. [Istimewa]
Ilustrasi harta warisan. [Istimewa]

Bagaimana bisa?

Baca Juga: Aksi Dua Pendaki Gelantungan di Handgrip Kereta, Banjir Kecaman Warganet

Usut punya usut, rupanya Clare tidak bisa memenuhi keinginan terakhir ayahnya sebelum meninggal. Karena itulah, total harta sampai Rp 178 miliar yang diwariskan sang ayah tidak bisa dibelanjakan sama sekali oleh Clare.

Alhasil, alih-alih hidup bergelimang harta, Clare serta suami dan anaknya justru merasa serba kekurangan dengan kehidupan sangat sederhana di pinggiran kota.

Tentu menjadi pertanyaan besar, apa permintaan terakhir ayah Clare sampai tidak mengizinkan anaknya untuk menyentuh harta warisannya sama sekali?

Melansir saostar.vn, Clare ternyata diminta untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil serta berkontribusi aktif di lingkungannya sehingga bisa mendapatkan harta warisan tersebut.

Nahas, Clare ternyata gagal memenuhi permintaan tersebut. Bukan cuma tidak mempunyai pekerjaan, Clare harus mengandalkan bantuan sosial untuk menyambung hidup dari hari ke hari.

Baca Juga: Heboh Rombongan Haji Mengamuk dan Keroyok Sopir Truk Box, Warganet: Mau Naik Haji Malah Naik Pitam

Padahal Clare bukannya sengaja tidak mencari pekerjaan. Wanita muda ini ternyata menderita gangguan fokus ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang menyebabkannya kesulitan untuk beraktivitas dengan normal.

Hal inilah yang kemudian membuat Clare kesulitan mendapatkan pekerjaan yang stabil seperti yang diharapkan ayahnya.

Ilustrasi wanita karier. (Pexels/Edmond Dantès)
Ilustrasi wanita karier dengan pekerjaan yang stabil. (Pexels/Edmond Dantès)

Mirisnya sang ayah pun tampaknya tidak peduli dengan kesulitan yang dihadapi anaknya. Sebab sejak ia masih hidup dan aktif sebagai pialang saham dan investor, sang ayah juga seperti berusaha untuk menyingkirkan putrinya.

Seperti dibuktikan dari terus berkurangnya tunjangan yang diberikan. Dari semula sebesar Rp 7,4 miliar, yang kemudian terus berkurang sampai akhirnya sang ayah memaksa Clare untuk hidup dengan bantuan sosial dari pemerintah.

Bahkan setelah ia meninggal dunia pun tidak ada kemudahan yang bisa didapatkan Clare. Malah ia meninggalkan wasiat yang sukar untuk dipenuhi Clare.

Meski begitu, keluarga dan kerabat justru menyalahkan Clare atas situasi yang terjadi kini. Mereka menilai Clare tak pernah berusaha untuk mendapatkan pekerjaan atau berkontribusi di masyarakat, berdalih akibat gangguan mental yang ia alami.

"Kami maunya dia dapat pekerjaan dan berkontribusi di lingkungan. Bukannya mencoba memenuhi keinginan ayahnya, Clare malah berpaling dan sekarang menyalahkan semua orang (atas kesulitan hidupnya)," pungkas keluarga Clare.

Pengertian dan Cara Mengatasi ADHD

Ilustrasi Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD (shutterstock)
Ilustrasi Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD (Shutterstock)

Kisah pilu Clare Brown di atas sedikit banyak diakibatkan oleh ADHD yang dideritanya. Namun sebenarnya apa itu ADHD?

Melansir alodokter.com, ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit untuk memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif.

Sampai saat ini belum diketahui pasti apa penyebab terjadinya ADHD. Namun kondisi ini diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

Selain tak diketahui apa penyebabnya, penderita ADHD juga tidak bisa sembuh sepenuhnya. Namun ada beberapa metode yang bisa diterapkan untuk membantu penderita ADHD menjalani kehidupan dengan normal.

Caranya adalah dengan obat-obatan atau psikoterapi. Selain itu, perlu dilakukan pula bimbingan cara menghadapi penderita ADHD terhadap orang tua, keluarga, pengasuh, dan guru di sekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI