Suara.com - Sosok politisi muda asuhan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sunny Tanuwidjaja, kini memutuskan untuk angkat kaki dari partai tersebut.
Adapun alasan kader partai yang diketuai oleh Giring Ganesha tersebut keluar karena menyatakan ingin membantu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie menjadi salah satu pihak yang mengungkap alasan Sunny mengakhiri kariernya di PSI sebagai dewan pembina.
Meski kini hengkang dari partainya, Grace tetap memuji langkah tegas Sunny yang dinilai gentleman. Pasalnya, Sunny berani mengatakan dengan tegas untuk keluar PSI kaena berniat mendukung Anies.
Baca Juga: Ingin Bantu Anies, Orang Dekat Ahok Sunny Tanuwidjaja Pilih Mundur dari PSI
Sebelum keluar dari partai dan membantu Anies berjuang mencalonkan diri di Pemilihan Presiden 2024, Sunny memiki rekam jejak karier politik yang panjang.
Bahkan, Sunny merupakan eks staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Simak profil Sunny Tanuwidjaja berikut.
Sepak terjang Sunny Tanuwidjaja di dunia politik
Eks staf Ahok tersebut telah bergabung dengan PSI pada 2018 yang lalu dan menjabat menjadi Sekretaris Dewan Pembina partai. Sunny memiliki kedekatan dengan Ahok dan menjadi stafnya saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Ahok bertemu dengan Sunny ketika menjadi partisipan sebuah acara perkumpulan orang Indonesia di Amerika Serikat pada 2010 silam. Adapun Ahok mengungkapkan keinginannya untuk maju mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta.
Sontak, Sunny dan rekan-rekan yang turut hadir di perhelatan itu mengamini keinginan Ahok tersebut dan memberikannya dukungan penuh.
Seusai kembali ke Indonesia, Sunny membantu Ahok menghadapi kontestasi polik dalam mewujudkan keinginannya menjadi gubernur DKI Jakarta.
Terseret kasus reklamasi pantai Jakarta
Saat kasus dugaan suap reklamasi pantai Jakarta mencuat, nama Sunny terseret lantatan kedekatannya dengan Ahok yang waktu itu menjabat sebagai gubernur.
Keduanya diperiksa oleh KPK hingga dibawa ke persidangan pada awal 2016 silam. Sunny membantah tuduhan yang dilayangkan kepadanya yakni menjadi perantara suap.
Ahok dan Sunny akhirnya tetap menjadi saksi dalam perkara tersebut.
Karier di luar politik
Selain di dunia politik, Sunny juga merupakan seorang akademisi.
Melalui gelar master ilmu politik yang ia peroleh dari Universitas Northern Illinois, Sunny berkesempatan menjadi peneliti lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jakarta.
Kontributor : Armand Ilham