Suara.com - Kasus pencabulan anak di bawah umur terjadi lagi, kali ini dilakukan oleh seorang pria yang menjadi pengurus di salah satu Pondok Pesantren di Banyuwangi, Jawa Timur.
Kejadian bermula dari pelaporan salah satu santri yang mengaku jika dirinya mendapat perlakuan yang tidak sewajarnya oleh pria yang berinisial Fz.
Awalnya, santri berinisial S itu mengadukan kejadian tersebut pada keluarganya. Pihak keluarga S lalu merasa geram dan lalu melaporkan FZ pada pihak Kepolisian.
Setelah ditelurusi ternyata S tidak sendiri. Ada sejumlah santri lainnya yang mendapat perlakuan yang sama. Jumlahnya 6 orang santriwan dan santriwati dan salah satunya bahkan sempat disetubuhi.
Baca Juga: Menteri PPPA Kecam Kekerasan Seksual Enam Santri di Banyuwangi
Siapakah FZ yang mencabuli santri di Ponpes? Berapa banyak korbannya? Simak sederet fakta pencabulan santri di Ponpes Banyuwangi
1. Kejadian pencabulan di Ponpes Banyuwangi
Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh pengurus pesantren berinisial FZ ini terjadi di salah satu Pondok Pesantren Kecamatan Singorujuh, Banyuwangi, Jawa Timur.
Santriwan dan santriwati yang mendapatkan perlakuan asusila tersebut berjumlah 6 orang dan lima diantaranya masih berada di bawah umur.
2. FZ cabuli santri di rumah panggung
Baca Juga: Pengasuh Ponpes Cabuli Santri, Gabungan Aktivis Perempuan Banyuwangi Tuntut Ketegasan Aparat
Tersangka melakukan tindak pencabulan dengan cara memanggil para santri lewat aplikasi whatsapp, baik baik secara telepon ataupun chat.
Menurut keterangan dari keluarga santri berinisial S, mereka dipanggil untuk menemuinya di rumah panggung yang letaknya masih di lingkungan Ponpes.
"Pemanggilan dilakukan via telepon ataupun lewat WA. Jadi setiap ada panggilan khusus itu, santri yang dipanggil harus langsung menuju rumah panggung. Tidak dibolehkan mampir dulu ke asrama ataupun ke pendopo rumah pribadi," ujar S.
3. Korban pencabulan pergi dari Ponpes tanpa pamit
Awalnya S tidak mau berbicara karena takut. Namun setelah dibujuk, S mengakui kebejatan FZ. Ia mengatakan, jika ada santri lainnya yang merasakan hal serupa bahkan sempat ada yang disetubuhi.
"Sebenarnya banyak korban tapi tidak mau berkomentar. Ada santriwati dan santriwan juga. Bahkan ada yang juga diperkosa juga," katanya menambahkan.
Setelah mendapatkan perlakuan tidak baik, para santri yang menjadi korban bahkan pergi meninggalkan Ponpes tanpa pamit pada pengurus.
4. FZ dikenal masyarakat sebagai tokoh agama yang dihormati
Berita santri yang mendapatkan tindakan pencabulan, menggegerkan masyarakat setempat. Bahkan mereka merasa terkejut karena selama ini FZ dikenal sebagai tokoh agama yang dihormati.
"Tentu kami terkejut. Selama ini, beliau (FZ) dikenal sebagai pengajar ngaji, tokoh masyarakat, dan sering khotbah di masjid. Kehidupannya juga wajar, normal," ujar salah satu warga.
Meski ada santri ada yang pulang karena takut kena imbas akibat melakukan pelaporan, sejumlah santri masih ada yang menetap disana untuk melanjutkan pembelajaran seperti biasanya.
5. FZ mangkir dari panggilan polisi
Tersangka FZ yang melakukan tindak pencabulan telah dilaporkan ke Kepolisan Banyuwangi dan Penyidik Polresta Banyuwagi telah melakukan pemanggilan.
Kapolresta Banyuwangi, AKBP Deddy Foury Millewa mengatakan, FZ semula akan menjalani pemeriksaan pada Selasa (28/6/2022). Namun yang bersangkutan idak hadir dan belum ada konfirmasi dari yang bersangkutan
Kontributor : Damayanti Kahyangan