Suara.com - Keputusan Presiden Joko Widodo ajak Ibu Negara Iriana ke Kyiv, Ukraina, yang saat ini masih berstatus sebagai wilayah perang, dinilai sebagai simbol perdamaian yang ingin disampaikan Jokowi kepada dunia.
"Keikutsertaan Ibu Negara adalah pesan kepada dunia bahwa Indonesia peduli dengan perdamaian dunia dan kemanusiaan," kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden Theofransus Litaay di Jakarta, hari ini.
Kehadiran Ibu Negara, kata Theo, dapat menjadi simbol kedamaian dan kesejukan yang ingin ditampilkan Presiden Jokowi di tengah perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.
Sebelumnya, pengamat militer dan intelijen Ridlwan Habib menyebutkan sedikitnya terdapat tiga makna keikutsertaan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kunjungan bersejarah ke Ukraina.
Baca Juga: Ini Sederet Agenda Jokowi Selama Jalani Misi Perdamaian di Ukraina
Pertama, keikutsertaan Ibu Negara sebagai simbol diplomasi damai dari Jokowi, untuk menunjukkan bahwa Indonesia beriktikad baik dengan simbol mengajak istri atau Ibu Negara.
Menurut dia, sisi keibuan atau sisi kewanitaan Ibu Negara identik dengan makna damai, lembut, dan antikekerasan.
Makna yang kedua, kata dia, Presiden Jokowi ingin menunjukkan pada internasional bahwa dukungan nyata harus mewujudkannya dalam bentuk keberanian bertindak. Dalam hal ini, Presiden Jokowi sangat berani karena mengajak Iriana memasuki wilayah perang.
Makna ketiga, lanjut dia, Ibu Negara adalah sumber kekuatan dan kemantapan hati seorang Presiden dalam melangkah. Dalam terminologi Jawa, seorang istri merupakan garwa, sigaraning nyawa (separuh nyawa) sehingga wajib diajak sebagai sumber kekuatan.
Berdasarkan pengamatan Ridlwan, Iriana menjadi Ibu Negara pertama dari Indonesia yang ikut ke medan perang.
Baca Juga: Tiba di Kyiv, Jokowi dan Iriana Bakal Mengunjungi Puing-Puing Apartemen Lipky Pasca Dirudal Rusia
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara beserta rombongan terbatas berangkat menuju Kyiv, Ukraina, menggunakan kereta dari Stasiun Przemysl Glowny di Kota Przemysl, Polandia, Selasa (28/6) pada pukul 21.15 waktu setempat.
Presiden ke Kyiv untuk menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam mengupayakan perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
Kepala Negara dan rombongan naik kereta luar biasa yang disiapkan pemerintah Ukraina, seperti juga digunakan oleh pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina beberapa waktu lalu. Presiden dan rombongan diperkirakan akan tempuh perjalanan selama 12 jam untuk sampai ke Kyiv.
Presiden Jokowi dalam kunjungannya juga membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina. [Antara]