Suara.com - DPRD DKI Jakarta soroti biaya operasional JIS Rp60 miliar per tahun. Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengaku jika harga perawatan JIS mahal, namun belum mengetahui nilainya.
Hanya saja dia memastikan pengelolaan operasional Jakarta International Stadium (JIS) oleh manajemen BUMD DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berlangsung transparan.
"Prinsipnya kami akan urus, kelola secara baik, profesional, dan transparan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Riza optimistis Jakpro mampu mengelola JIS secara profesional dan transparan.
Jakpro sudah menginventarisasi biaya perawatan JIS termasuk sumber pembiayaan tersebut.
"Memang JIS ini kan biayanya perawatan yang tidak murah, nanti dari Jakpro juga sudah menghitung berapa biayanya dan sumber pembiayaannya dari mana," katanya.
Ia pun mempersilakan masyarakat untuk ikut melakukan audit dan pengawasan atas pengelolaan stadion dengan kapasitas sekitar 82 ribu kursi itu.
"Silakan melakukan pengecekan, pengawasan, audit sekalipun saya kira tidak ada masalah karena semuanya dilakukan secara transparan dan terbuka," ucap Riza.
Sebelumnya, dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI, Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto menjelaskan biaya operasional dan perawatan JIS diperkirakan mencapai hingga Rp60 miliar per tahun.
Biaya tersebut dialokasikan untuk kebersihan dan perawatan, keamanan, peralatan mesin, pergantian lampu, utilitas, hingga asuransi.
Sementara itu, biaya penyusutan aset atau depresiasi per tahun diperkirakan mencapai hingga Rp150 miliar dengan periode 30 tahun.
Adapun salah satu pendapatan yang diharapkan menutup biaya operasional di antaranya bisnis lapangan latih dan stadion utama.
Saat ini, stadion yang berlokasi di Jakarta Utara itu sedang tahap penyempurnaan meski sudah dapat digunakan.
Awalnya JIS akan diresmikan saat puncak HUT DKI pada Sabtu (25/6) namun batal dilakukan dengan alasan yang tidak dijelaskan.
Rencananya, JIS akan diresmikan pada Juli 2022. (Antara)