Tampaknya para migran itu baru saja menyeberangi perbatasan dan dijemput dengan truk tersebut ke tempat mereka akan bekerja, menurut para pejabat AS dan Meksiko yang berbicara secara anonim.
Pihak berwenang diberi tahu soal truk itu lewat panggilan darurat 911 dari seorang pelintas yang dimintai bantuan oleh seorang migran yang melarikan diri dari truk, kata para pejabat.
Menurut mereka, para korban ditemukan dengan tubuh yang dilumuri zat beraroma tajam, modus yang biasa dipakai para penyelundup untuk menutupi bau manusia dan agar terhindar dari endusan anjing pelacak.
Kepala kepolisian San Antonio, William McManus, pada Senin mengatakan seseorang yang bekerja di sebuah gedung setempat mendengar teriakan minta tolong.
Ketika dia keluar untuk memeriksa, dia menemukan pintu trailer sedikit terbuka dan melihat sejumlah mayat di dalamnya.
Para migran yang selamat kemungkinan akan dibebaskan ke AS untuk mendapatkan suaka atau bantuan kemanusiaan lainnya, kata para pejabat.
Sebelumnya, para penyintas dari kasus-kasus penyelundupan manusia ditahan untuk dijadikan saksi.
Jalan tol I-35, yang berada di dekat lokasi penemuan truk, melintasi San Antonio dari perbatasan Meksiko dan menjadi rute populer penyelundupan karena tingginya lalu lintas truk berukuran besar, menurut Jack Staton, mantan petinggi di unit penyelidikan Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS.
Pada Juli 2017, 10 migran tewas dalam trailer yang ditemukan oleh polisi San Antonio di tempat parkir Walmart.
Baca Juga: 150 Perawat Profesional Dilepas Menaker ke Arab Saudi
Sang sopir kemudian dihukum seumur hidup atas keterlibatannya dalam upaya penyelundupan itu.