Suara.com - Indonesia berharap Arab Saudi tetapkan kuota haji 2023 lebih awal. Terutama jika ada penambahan kuota haji.
Hal itu dijelaskan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2022 Arab Saudi Arsad Hidayat. Dia berharap Ibadah Haji 2023 sudah normal dari COVID-19.
"Kita sudah sampaikan juga ke pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi kalau seandainya juga nanti kuota di 2023 kembali normal agar menyiapkan MoU yang di dalamnya termasuk penetapan kuota itu dari awal," kata Arsad di Mekkah, Selasa.
Dia mengharapkan jika memungkinkan setelah selesai pelaksanaan haji, paling lambat November-Desember sudah ada undangan untuk melaksanakan MoU agar persiapan dari sisi pemerintah dan DPR akan jauh lebih baik termasuk tambahan kuota haji.
Baca Juga: Penuhi Permintaan Arab Saudi, Menaker Lepas 150 Perawat Profesional: Jadilah Duta Bangsa
"Saya kira kalau pun mau diberi tambahan kuota ya waktunya harus cukup sehingga tidak menyusahkan semua pihak," kata dia.
Wakil Ketua Komisi VIII Diah Pitaloka disela-sela peninjauan layanan bagi jamaah haji Indonesia mengatakan, usulan DPR akan membuat panitia kerja (panja) pengawasan lagi tapi tidak dalam kerangka persiapan haji.
"Karena ini kan perbaikan misalnya pengelolaan dana haji lalu juga sistem kuota atau batasan-batasan ya banyak sekali kebijakan Saudi yang perlu lagi kita review," kata Diah.
Ia mengharapkan adanya komunikasi yang lebih maksimal karena jika sudah dekat momen haji juga terkait dengan waktu yang terbatas sehingga kadang tidak bisa berbuat banyak untuk persiapannya.
"Ini yang kita ingin mencermati takutnya tahun depan kuota full ya artinya persiapannya harus lebih matang. Sejauh ini alhamdulillah senang melihat jamaah haji kita sehat," katanya. (Antara)
Baca Juga: Tambahan 10 Ribu Kuota Haji dari Arab Saudi tak Bisa Digunakan, Ini Penyebabnya